Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Pertolongan Pertama Pada "Kecelakaan" Hati, Buka Kotak P3K Lo, Obati Pelan-Pelan!

Al Sobry - Minggu, 03 Maret 2019 | 14:18
Broken Heart
Jeff Basta

Broken Heart

HAI-Online.com– Patah hati emang nggak enak banget rasanya. Apalagi patah hati karena putusnya hubungan yang udah dijalanin lumayan lama. Nyesek banget deh rasanya.

Yang paling nggak enak dari patah hati adalah efek kurang baik yang kadang harus kita alamin. Mulai dari nggak konsen kalo lagi ngelakuin sesuatu, sampe makan pun rasanya nggak enak. Malah, putus juga bisa bikin kurus.

Sebenernya nggak semua orang ngerasa gitu sih. Ada juga yang justru malah jadi suka banget makan buat ngelampiasin rasa sedihnya. Tapi penasaran nggak sih kenapa kalo pas lagi patah hati ada orang yang sampe nggak nafsu buat makan?

Baca Juga :5 Kebohongan Paling Kejam: Bilang Cinta Padahal Nggak, Duh Sakitnya!

“Mengingat bahwa tubuh dan pikiran terhubung, sangat masuk akal jika saat Anda sedih atau marah, tubuh anda pun akan terpengaruh,” kata Marina Pearson, seorang pakar hubungan.

“Hal pertama yang dilakukan tubuh adalah memproduksi lebih banyak adrenalin, yang akan mengalir ke seluruh tubuh dan meningkatkan kadar kortisol dalam tubuh,” lanjut Pearson.

Pearson juga menjelaskan bagaimana kadar kimia dalam tubuh bereaksi saat pikiran berada dalam kondisi stres.

Terlalu banyak kortisol dapat bikin meningkatnya gula darah, hingga berkurangnya kalsium tulang. Belum lagi bisa menyebabkan depresi, tekanan darah tinggi, hilangnya masa otot, meningkatnya jumlah lemak, hingga hilangnya fungsi kognitif. Banyak banget ya efeknya.

Singkatnya, kondisi ini bakalan sangat berefek sama sistem imunitas tubuh. Karena sistem imunitas tubuh ada di dalam usus, bukan hal yang mengejutkan kalo patah hati bisa mempengaruhi nafsu makan kamu.

Galau

Galau

“Seolah-olah memang ada hubungan antara perut dan hati kita. Ketika makanan masuk melalui bibir, hal ini seakan mengirimkan rasa sakit pada tubuh. Kita jadi kesulitan untuk menelan. Kita memaksa diri untuk makan sesuatu, dan di saat bersamaan nafsu makan jadi tidak ada sama sekali,” kata seorang Pakar Hubungan yang lain, Debra Smouse.

“Ketika kita merasa kehilangan harapan dan belum siap untuk menyembuhkan diri. Kita cenderung menghindari rasa sakit lainnya. Karena itu, kita memilih menjauh dari makanan,” lanjut Spouse.

Editor : Hai

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

x