Ketika guyuran hujan menerpa, Dilan melaju dengan motor Honda CB-nya dengan Milea yang memeluk di belakangnya.
Mereka berdua jalan-jalan menyusuri Jl. Buah Batu sembari ketawa riang, itu semua berkat Dilan yang selalu membuat hari-hari Milea bahagia.
Jawaban yang diberikan Dilan selalu berhasil bikin Milea tersenyum. Nggak cuma romantis, Dilan juga termasuk orang yang cerdas dan pintar di kelasnya. Buktinya dia selalu mendapatkan ranking satu atau dua.
Di sekuel ini, kekhawatiran Milea dengan jabatan Dilan sebagai Panglima Perang di geng motornya semakin menjadi-jadi, sob.
Saat itu sekolah lagi nggak ada kegiatan belajar mengajar soalnya para guru lagi rapat buat mempersiapkan pembagian rapor.
Baca Juga :Hari Dilan Diperingati dengan Kegiatan Anak Motor Bandung, Mirip Cerita di Novelnya!
Milea merasa nggak enak dengan kejadian Dilan berkelahi dengan Anhar sebab membela dirinya.
Karena keberanian Dilan, Milea menjadi takut dan cemas kalo nantinya Dilan bakal dikeluarin dari sekolah. Tiba-tiba, datang Piyan memberitahu Milea bahwa Dilan berkelahi di warungnya Bi Eem.
Dengan berbagai cara Milea berusaha menggagalkan rencana tawuran Dilan dan geng motornya.
Anehnya, segala perhatian Milea ternyata membuat Dilan merasa terkekang. Makin lama, Dilan pun menjauh dari Milea.
Setelah lulus, Milea pun melanjutkan kuliah di Jakarta sedangkan Dilan masuk di universitas ternama di Bandung.
Meskipun mereak berjauhan, hati Milea tetap untuk Dilan. Milea terus-menerus mencari kabar Dilan. Sialnya, Dilan juga sudah pindah rumah saat Milea mencari keberadaan Dilan.