Shelter Kucing Ini Dilengkapi Artificial Intelligence dan Sensor Pengenal Wajah

HAI-Online.com - Seorang computer engineer asal China, Wan Xi beberapa waktu lalu berhasil membuat terobosan baru setelah berhasil membuat shelter penampungan kucing yang dilengkapi dengan kecerdasan buatan (AI).

Ide untuk membuat shelter kucing yang dilengkapi teknologi AI ini sendiri bermula saat Wan Xi menemukan penelitian yang mengatakan bahwa kucing-kucing liar hanya hidup kurang dari dua tahun karena kurangnya pengawasan medis.

Selain itu, data tersebut juga menyebutkan bahwa hanya ada 4 dari 10 kucing liar di wilayah China yang berhasil bertahan dalam melewati musim dingin.

Berdasarkan hasil penelitian itulah, pria yang juga merupakan seorang pecinta binatang tersebut memutuskan untuk membuat inovasi guna menyelamatkan puluhan ribu kucing terlantar di China.

Baca Juga : Bukan Menjauh, Kucing Malah Suka Sepatu Bau, Penyebabnya Bikin Tenang!

"Aku hanya ingin memberi mereka tempat yang hangat ketika musim dingin, lengkap dengan makanan serta air yang nggak beku," kata Wan Xi seperti yang dikutip HAI dari Bored Panda.

YouTube / Elin

Wan Xi membangun shelter kucing dengan teknologi kecerdasan buatan (AI).

Memanfaatkan kemampuannya sebagai computer engineer, Wan kemudian membuat sebuah shelter kucing berteknologi tinggi, yang selain bisa digunakan untuk tempat berlindung juga berfungsi sebagai klinik sementara.

Menariknya, shelter bersuhu 27°C tersebut dilengkapi sebuah pintu yang hanya akan terbuka untuk kucing dengan memanfaatkan kamera berteknologi facial regocnition.

Nggak cuma sebagai pengenal wajah aja, kamera pintar ini juga mampu mendeteksi dan menunjukkan potensi masalah kesehatan yang menimpa dari si kucing, sebelum akhirnya mengirim notifikasi ke tim sukarelawan.

"Shelter ini dikelola oleh tim sukarelawan, yang nantinya akan mendapatkan notifikasi apabila ada kucing yang mengalami masalah kesehatan," tambahnya.

Widih keren banget ya sob! Kira-kira di Indonesia perlu nggak sih dibuatin shelter-shelter serupa untuk menjadi tempat penampungan dari kucing-kucing liar? (*)