Follow Us

Ini Alasan Kenapa Tahun Baru Cina di Indonesia Disebut 'Imlek'

Ricky Nugraha - Senin, 04 Februari 2019 | 18:00
Vihara Dharma Bakti
Kompas.com / Tatang Guritno

Vihara Dharma Bakti

HAI-online.com - Selasa besok (5/2/19), etnis Tionghoa di Indonesia merayakan Tahun Baru Cina atau yang di negara kita juga dikenal dengan sebutan "Imlek".

Tapi kalian tahu nggak sih, ternyata, sebutan "imlek" ini cuma ada di Indonesia loh.

Menurut Kepala Kajian dan Riset Asosiasi Peranakan Tionghoa Indonesia (Aspertina) Aji Bromokusumo, sebutan “imlek” lahir melalui proses serapan penduduk Nusantara terhadap istilah Hokkian, “yin li”.

Kata "yin li" ini artinya lunar calendar atau kalender bulan. Jadi tahun baru Cina itu sama dengan tahun baru Islam karena dihitung berdasarkan peredaran bulan.

Di Cina sendiri, istilah untuk perayaan ini disebut sebagai “chunjie” yang secara bebas dapat diterjemahkan sebagai festival menyambut musim semi.

Baca Juga : Ini Alasan Kenapa Makanan yang Disajikan di Pesawat Rasanya Nggak Enak

Sedangkan apabila istilah tersebut diterapkan di Indonesia akan menjadi aneh, karena di Indonesia nggak mengalami musim semi.

Di samping itu, beberapa kalangan keturunan Tionghoa di Indonesia pun kerap menyebut Tahun Baru Imlek sebagai “sincia”. Penyebutan tersebut sama-sama diserap dari dialek Hokkian untuk menyebut “xin zheng” yang dibaca “sin ceng”.

Di tempat terpisah, masih menurut Aji, istilah “xin zheng” merupakan singkatan dari istilah “xin zheng yue” yang berarti “bulan pertama yang baru”.

Istilah “zheng yue” sendiri, yang berarti “bulan pertama”, jika diucapkan dalam dialek Hokkian akan berbunyi “cia gwe”. Maka, penyebutan “sincia” merupakan pelafalan ringkas alias kependekan dari istilah-istilah tadi.

Source : Kompas.com

Editor : Alvin Bahar

Baca Lainnya

PROMOTED CONTENT

Latest