Di tahun pertamanya, ada sekitar 19 perempuan yang bergabung di sekolah ini. Semuanya berusia antara 19 hingga 26 tahun, mereka mengambil kelas buat menempuh ujian hukum serta menerima bimbingan dan pendampingan buat memastikan keberhasilan mereka.
Para siswi ini diharapkan bisa merampungkan pendidikan mereka dalam kurun waktu lima hingga enam tahun, dengan gelar seorang Sarjana Hukum dengan fokus studi kasus eksploitasi dan komersialisasi perempuan.
“Mereka adalah perempuan-perempuan yang punya pengalaman, trauma, serta kehidupan yang nggak pernah mereka bayangkan sebelumnya,” kata Bas Korsten salah satu seorang pecetus proyek ini. “Mereka bertekad menjadi pengacara, buat mengadili penjahat yang pernah menjerumuskan mereka,” jelas Korsten.
Patut didukung nih!