Tulisan selanjutnya yang berjudul 'Dijamin, Selera Rakyat Indonesia' dimuat di Harian Kompas, Sabtu 17 Januari 2009, yang ditulis keroyokan oleh Adrian Yunan Faisal, Akbar Bagus Sudibyo dan Cholil Mahmud. Mengenai anggaran belanja iklan politik, dan konsep iklan partai politik yang seperti serupa satu sama lain. Dan tidak pernah terlihat di layar kaca adanya iklan yang berusaha mengajak pemilih untuk cerdas, kritis, dan menggunakan hatinya pada apa pun pilihan partainya. Keras!
Dan tulisan ketiga yang dipamerkan dalam cuitan akun twitter @efekrumahkaca , 'Menyongsong Kampanye Informatif'dimuat di Harian Kompas, Sabtu 10 Januari 2009.
ERK membahas seputaran keresahan kenapa kok rasanya tetap susah untuk bisa mendapat informasi yang utuh akan kompetensi puluhan parpol dan para calegnya yang berlaga? padahal tersiar luas diberbagai media mengenai kampanye tiap kandidat. Baik di media massa, mau personal.
Dari banyaknya tulisan yang pernah diberikan oleh Efek Rumah Kaca yang disiarkan oleh Harian Kompas, salah tiga di antaranya yaitu tulisan di atas, memang masih sangat sesuai dengan situasi keadaan politik tahun ini. Lagi-lagi persoalan yang sama hanya terus terulang. Nggak tau deh sob bakalan sampai kapan, apakah emang atmosfer menjelang pemilu selalu seperti ini?
Penulis : Yunia Indri