Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Sepinya Hari Pertama Sekolah di Lokasi Bencana Tsunami Banten 

Al Sobry - Senin, 07 Januari 2019 | 16:33
Sepinya Hari Pertama Sekolah di Lokasi Bencana Tsunami Banten 
Alsobry

Sepinya Hari Pertama Sekolah di Lokasi Bencana Tsunami Banten 

HAI-Online.com- Hari pertama masuk sekolah 2019 menjadi hari paling bersemangat bagi beberapa siswa yang telah menyelesaikan liburan panjangnya.
Mulai Senin (7/1/2018) hari ini, mereka sudah bisa kembali bertatap muka dengan teman-teman, para guru, kepsek, penjaga sekolah termasuk juga ibu kantin.
Nggak heran, beberapa jalanan di ibukota menjadi semakin padat oleh pelajar yang mulai pagi ini mendatangi sekolah mereka setelah lama ditinggal liburan.
Namun nggak demikian dengan nasib teman-teman kita di lokasi bencana tsunami Selat Sunda, Banten.
Sejak pukul 6.15 WIB pagi tadi, jalanan di sekitar Carita Pandeglang misalnya terpantau lengang. Hanya ada satu dua pelajar berseragam putih abu-abu, keluar dari rumahnya.
Rohyati (16) misalnya, warga SMA Negeri 15 Pandeglang itu berdiri cukup lama di sisi jalan. Dia tidak terburu-buru berangkat karena masih menunggu seorang temannya untuk ke sekolah bersama.Meski belum lama tertimpa musibah tsunami di wilayah sekitar Carita, hari ini ia dan temannya tetap berangkat untuk memeriksa kelas.
Baru jelang pukul 7, keduanya naik angkutan umum untuk kemudian berhenti di depan gerbang sekolah mereka.
Pantauan HAI sampai dengan bel masuk berbunyi, SMA Negeri 15 Pandeglang masih belum ramai didatangi siswanya. Hal yang sama terjadi di SMK 3 Pandeglang yang lokasinya berhadap-hadapan. Begitu pun di daerah Labuan, kondisi hari pertama di SMAN 3 Labuan terpantau tidak ramai.
"Meski belum ramai, hari ini sekolah akan tetapadakan upacara," Kata Pak Agus, guru mulok SMAN 3 Labuan yang hari itu menggelar apel agak lebih siang.
Begitu pun dengan SMAN 16 Sumur, Pandeglang. Menjadi salah satu lokasi berdampak tsunami terbesar di Banten, sekolah ini hanya kedatangan 20 persen siswanya.
"Yang ikut upacara bendera sekitar dua puluh persennya dari 400an lebih siswa kami," Kata Nana Juana, guru sekaligus Humas SMAN 15 Sumur, Pandeglang.
Kepada HAI, Nana menjelaskan dalam sambutan pak Bambang selaku Kepala SMA Negeri 15 Sumur, ia turut berbela sungkawa atas terjadinya musibah tsunami yang menimpa beberapa murid dan guru di sekolah tersebut. Untuk itu, selama beberapa hari pertama sekolah Dan masa transisi tanggap bencana kegiatan belajar mengajar masih akan belum efektif. (*)

Editor : Hai

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

x