2. Lokasi yang Terkena Tsunami
Daerah-daerah yang terkena dampak dari bencana alam ini, menurut Kompas.com, ialah Pantai Tanjung Lesung, Sumur, Teluk Lada, Penimbang, dan Carita.
3. Erupsi Gunung Anak Krakatau
Widjo Kongko, selaku ahli dari Badan Pengkajian dan Penerapatan Teknologi (BPPT), mengungkapkan kalau tsunami disebabkan oleh erupsi Gunung Anak Krakatau yang pada Sabtu bererupsi hingga 4 kali.
4. Guguran Material yang Jatuh ke Laut
Menurut Kompas.com, erupsi gunung berapi itu menyebabkan guguran material jatuh ke lautan dan mengakibatkan gelombang tinggi. Kata BMKG, gelombang yang menerjang bisa jadi lebih tinggi dari yang terdata, sebab ada beberapa wilayah di sekitar Selat Sunda yang punya morfologi teluk seperti di Palu.
Sebelumnya Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyatakan bahwa gelombang itu merupakan tsunami. Pihaknya menyampaikan kesimpulan tersebut setelah mendapatkan data dari 4 stasiun pengamatan pasang surut di sekitar Selat Sunda pada waktu kejadian tsunami, yaitu pukul 21.27 WIB.
Hasil pengamatan menunjukkan tinggi gelombang masing-masing 0.9 meter di Serang pada pukul 21.27 WIB, 0,35 meter di Banten pada pukul 21.33 WIB, 0,36 meter di Kota Agung pada pukul 21.35 WIB, dan 0,28 meter pada pukul 21.53 WIB di Pelabuhan Panjang.
Namun respon terbaru BMKG menyebut bahwa menurut catatannya belum ada aktivitas seismic yang menyebabkan tsunami di pantai tersebut.
“BMKG tidak mencatat adanya gempa yang menyebabkan Tsunami malam ini. Yang terjadi di Anyer dan sekitarnya bukan tsunami melainkan gelombang air laut pasang,” tulis BMKG melalui akun Twiter resminya.
Untuk seluruh korban meninggal dan keluarga yang ditinggalkan, HAI turut berduka cita dan terus mendoakan agar korban yang masih belum ditemukan, segera bisa berkumpul lagi bersama.
Rest in peace. (*)