HAI-Online.com – Kamis (29/11) Hari kedua kunjungan ke Bali, Hai mampir ke SMAN 1 Gianyar, sekolah yang langganan masuk 25 besar Toyota Eco Youth (TEY). Di TEY 11 kali ini, temen-temen dari Dosman Remaja Ilmiah (semacam kelompok ilmiah remaja) bikin proyek sosial.
Judul proyek yang digagas oleh Ni Made Citra dan Aryani Komang Hebi Tri adalah Implementasi Tri Mandala Berorientasi Ecosociopreneurship Dalam Pengembangan Wisata Rurung. Wuih, panjang ya judulnya. Singkatnya, mereka pengen ngajak masyarakat di gang Bucu (Bucu Lane) untuk menjadikan rurung (gang besar) di sana sebagai objek wisata.
Inovasi ini mereka gagas karena mereka lihat warga sekitar Bucu kurang memiliki kepedulian terhadap kebersihan rurung, dan belum mengoptimalkan rurung dengan semangatecopreneurship.
Baca Juga : SMAN 1 Blahbatuh Bangun Alat Pengangkut Sampah di Sungai Terjal
“Kami ingin meningkatkan jiwa wirausaha dan kepedulian lingkungan masyarakat di sana,” kata Ni Made Citra saat presentasi ke pihak juri Toyota Eco Youth 11 beserta kepala sekolah.
Untuk mewujudkan idenya tersebut, mereka akan bikin diskusi dengan topik implementasi Tri Mandala melalui sangkep banjar, bikin pelatihan ecopreneurship agar masyarakat terdorong untuk buka usaha kuliner angkul-angkul, ngundang pakar ergonomi, dan mendorong masyarakat untuk gotong royong membersihkan rurung.
Yap, rurung di Bucu Lane itu bakal bisa ngebawa banyak manfaat kalau dioptimalkan. Di sana, banyak banget turis yang berseliweran. Kalau rurung dioptimalkan, Bucu Lane bisa jadi objek wisata baru dan jadi sumber pendapatan baru untuk masyarakat setempat.
Didi Kaspi Kasim, editor in Chief National Geographic yang jadi salah satu juri ngasih sejumlah masukan penting untuk presentasi dan proyek mereka ini.
“Proyek ini bisa bermanfaat banget untuk pariwisata di Bali. Untuk itu, kalian perlu menambahkan riset dulu tentang keadaan pariwisata di sekitar rurung, sehingga bisa diukur kesuksesannya nanti,” kata Didi di sesi diskusi.
Kepala sekolah menambahkan kalo proyek ini bisa ngebawa dampak positif untuk masyarakat. Beliau mengatakan, “Inovasi ini luarbiasa bagi kami. Obyek wisata baru yang melibatkan orang-orang yang ada di rurung itu sangat positik untuk masyarakat. Mudah-mudahan jadi tren baru.”
Setelah beres sesi presentasi dan diskusi, Hai ikut meninjau Bucu Lane. Ternyata gang tersebut emang eksotis banget, sob. Luas jalannya cukup gede, sekitar 4 meter. Di sepanjang gang, kita bakal diapit sejumlah pure dan bangunan dengan gaya khas Bali. Lo bakal ngerasainvibeBali banget, dh, di situ. Tapi suasananya emang sepi banget, sob.