HAI-ONLINE.COM - Pada tanggal 17 November 2018, harusnya berlangsung Festival Pelajar Jogjakarta di Plaza Ngasem, Yogyakarta. Tapi yang terjadi malah adanya pembubaran. Kok bisa?Jadi ceritanya, festival pelajar ini udah diberikan izin dari dinas pendidikan Yogyakarta, bahkan didukung oleh anggota DPRD setempat untuk memberlangsungkan Festival Pelajar. Ketua tahun ini, Yugi, mengatakan kalau festival ini menyatukan dan bertujuan untuk bisa menyatukan kembali anak-anak SMA yang terpecah-belah oleh banyak kasus yang melibatkan tempat kriminal. Sayangnya festival pelajar ini nggak didukung oleh pihak kepolisan karena izin tidak setujui. Menurut klarifikasi dari pihak kepolisan yang disampaikan oleh pihak Festpel, waktu yang ditentukan dalam pemberian laporannya tidak sesuai dengan prosedur waktu yang ditentukan.
Baca Juga : Keren dan Futuristik, Mobil Listrik Buatan Indonesia Jadi Armada TNI-ALPanitia Festpel yang diwakili oleh Yugi sebagai ketua menyayangkan dan mengakui terjadi kesalahan dalam pengajuan izin kepada pihak kepolisan D.I. Yogyakarta.“Dari Pelajar, acara ini dibuat untuk menyatukan dan tidak bersifat anarkis, karena kita bertujuan untuk menyatukan seluruh anak-anak SMA se-Yogyakarta untuk bisa menghilangkan tawuran dan sisi negatif seperti perkelahian,” sahut Yugi yang merasa sedih terhadap kejadian ini.Bagian Humas, menjelaskan kalau kesalahan terjadi karena waktu yang ditentukan dalam pengajuan kepada pihak kepolisan terhambat. Banyak pelajar Yogyakarta merasa kecewa dengan pembatalan acara tersebut. Hal ini, menjadi intropeksi bagi semua pihak khususnya pada Panitia Festpel yang menyelenggarakan acara.Tentunya, banyak hal yang harus dilakukan agar peristiwa seperti ini nggak terulang. Bener nggak?
Penulis: Medio Putra Baroto