Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Selamat dari Kerusuhan Stadion Kanjuruhan, Netizen Bagikan Kronologi Kepanikan Penonton Karena Gas Air Mata

Arlingga Hari Nugroho - Minggu, 02 Oktober 2022 | 13:50
Kronologi insiden kerusuhan di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur, Sabtu (1/10).
Fotokita.grid.id

Kronologi insiden kerusuhan di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur, Sabtu (1/10).

HAI-Online.com - Insiden kerusuhan di Stadion Kanjuruhan Malang, Jawa Timur, baru-baru ini menjadi sorotan publik setelah dikabarkan menewaskan 127 orang.

Peristiwa ini langsung menjadi topik pembicaraan di berbagai pemberitaan dan media sosial.

Salah satu akun Twitter menceritakan kronologi insiden kerusuhan yang terjadi saat pertandingan sepak bola Persebaya melawan Arema FC di Stadion Kanjuruhan pada Sabtu (1/10) lalu.

"Di sini saya akan coba menceritakan kronologi insiden yang terjadi di Kanjuruhan 1 Oktober 2022. Dari awal saya masuk stadion (kondisi pemain sedang pemanasan) semua berjalan aman dan tertib hingga kick off pukul 20.00," tulis akun @RezqiWahyu_05, pukul 02.26 WIB.

Pemilik akun bercerita kalau awalnya suasana pertandingan berjalan dengan aman tanpa kericuhan meskipun sesekali terlihat suporter Arema melontarkan psywar ke arah pemain Persebaya.

Baca Juga: Tembakkan Gas Air Mata di Kekalahan Arema Fc Jelas Melanggar FIFA, Menpora Berharap Sepakbola Indonesia Nggak Kena Sanksinya

Hingga peluit akhir pertandingan dibunyikan, klub Arema FC sayangnya nggak bisa menambah angka skor dan harus menerima kekalahan 2-3 dari Persebaya.

"Di sinilah awal mula tragedi dimulai... Setelah peluit dibunyikan, para pemain Arema tertunduk lesu dan kecewa..." tulis @RezqiWahyu_05.

Selanjutnya, pemilik akun menuliskan kalau pelatih Arema FC dan Manager tim sempat mendekati tribun timur dan menunjukkan gestur minta maaf kepada para suporter.

Beberapa suporter kemudian nekat masuk ke dalam lapangan dan menghampiri para pemain Arema FC untuk memberikan motivasi, kritik, ataupun meluapkan kekecewaannya.

Situasi mulai berubah ketika semakin banyak suporter berhamburan di tengah lapangan.

Editor : Hai

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

x