Tahun 2016 ada banyak film Indonesia yang bakal rilis. Bukan cuma secara jumlah, kabarnya kualitas perfilman Indonesia juga akan meningkat. Hal ini ditandainya dengan adanya beberapa judul film memikat serta kisah yang mengandung unsur sejarah mulai kembali diangkat.
Lantas, bagaimana kabar perkembangan film Indonesia bertema remaja? Adakah yang cukup membanggakan, sehingga kita bisa terpuaskan setelah menonton bersama teman-teman, atau bahkan bareng gebetan. Adakah film yang bikin generasi kita jadi susah dilupakan bahkan pada akhirnya mewakili zaman?
Nah, kalau melhat dari data yang tercantum di situs filmindonesia.co.id (Januari-Maret 2016), genre film remaja Indonesia masih belum dapat dibanggakan. Belum lagi tidak banyak pilihan bagi kita, apalagi merasa yakin sehingga dengan sengaja mau melangkah ke bioskop untuk memilih satu judul film, membeli tiket dan menontonnya sampai habis. Selain jumlahnya tidak terlalu banyak jika dibandingkan jumlah keseluruhan film Indonesia yang rilis per tahun 2015 yang kabarnya sudah lebih dari 120 judul, maka dari 10 besar film Indonesia yang rilis dan laris, hanya ada tiga judul film yang mewakili remaja Indonesia; London Love Story (drama/1,124.876 penonton), Ketika Mas Gagah Pergi The Movie (semi-religi/142.987 penonton) dan Jagoan Instan (komedi/126.006 penonton).
HAI pun menggelar survey tentang budaya menonton film Indonesia di kalangan pemuda rentang umur 15-25 tahun yang diikuti secara online oleh 270 responden yang tersebar di Jabodetabek, Yogyakarta, Bandung, Semarang, Denpasar, dan Malang, hasilnya benar, 45,6 persen remaja tertarik menonton film bergenre drama. Adapun film komedi dimana Comic 8: Casino Royal part 2 yang jadi juara terlaris versi filmIndonesia.co.d, justru hanya disukai oleh 29 persen remaja Indonesia.
Data poling HAI juga menyebut alasan apa yang membuat remaja Indonesia tertarik untuk menonton film Indonesia? Ternyata sebagian besar (61,8 persen) remaja tertarik nonton film karena ide ceritanya dan bukan karena sutradaranya (3,1 persen) atau karena syutingnya di luar negeri (4,6 persen). Namun ada juga yang tertarik menonton film karena melihat dari aktor/aktris pemerannya (19,1 persen) atau juga karena hanya dapat rekomendasi temannya (11,4 persen).