Apakah Kalo Kita Berhenti Merokok, Tubuh Langsung Jadi Sehat?

Minggu, 08 Januari 2023 | 20:05
Kristaps Solims/Unsplash

Foto larangan merokok

HAI-ONLINE.COM - Kalo berhenti merokok, apakah dijamin jadi sehat?

Yoi, ini pertanyaan yang paling sering dilontarkan oleh para perokok.

Bukan apa-apa, bro. Namanya udah kecanduan, kan susah banget buat ngeberhentiinnya.

Lha, kalo udah dibela-belain berhenti tapi nggak ada jaminan bahwa setelah berhenti ngerokok bakal sehat seratus persen, ya buat apa berhenti?

Well, kalo dicermati, emang wajar jika temen-temen yang udah terlajur kecanduan ngerokok jadi bertanya-tanya begini.

Pasalnya, beberapa cerita mengenai efek yang dirasakan seorang perokok yang berhenti ngerokok, emang bikin deg-degan.

Katanya, saat masih ngerokok yang bersangkutan baik-baik aja.

Eeeh..., setelah berhenti ngerokok malah jadi sakit-sakitan!

Biar semuanya jelas, Dr. Menaldi Rasmin, SpP(K), spesialis penyakit paru dari RS Persahabatan, Jakarta, angkat bicara.

"Cerita tentang para perokok yang setelah berhenti ngerokok malah jadi sakit-sakitan, itu benar adanya. Jadi, itu bukan cerita bohong atau rekayasa."

Nah lho! Kok....

"Sebentar, saya kan belum menjelaskan!" dokter Menaldi pasang tampang serius.

Baca Juga: Cara Berhenti Merokok Paling Efektif, Ternyata Bukan dari Mulut atau Hidung tapi Dari Sini...

"Pertama-tama kamu harus tau bahwa rokok itu adalah benda yang pemakaiannya dengan cara dihirup asapnya. Namanya asap, pasti panas. Sementara, di saluran pemafasan kita ada yang namanya selaput lendir. Terus ada juga rambut getar yang fungsinya 'menyapu' keluar bibit-bibit penyakit yang masuk lewat saluran pemafasan. Kalo saluran pernafasan dipanasin melulu dengan asap rokok, rambut getar tadi akan kering."

Awal-awal, tiap kali asap rokok "menyerang" rambut getar, selaput lendir akan memproduksi lendir lebih banyak untuk melindunginya dari kekeringan.

Cuma masalahnya, selaput lendir memiliki keterbatasan untuk memproduksi lendir.

Sehingga, lama-lama lendir yang dihasilkannya nggak bisa lagi menyelamatkan si rambut getar.

By the way, kenapa justru ketika udah berhenti ngerokok baru sakit-sakitan?

"Karena pada saat itu kondisi rambut getar udah rusak parah. Ditambah dengan beceknya saluran pernafasan, lantaran selaput lendir yang udah kadung memproduksi lendir secara gila-gilaan nggak bisa lagi ngerem 'mesin' produksinya. Makanya, bibit-bibit penyakit yang masuk lewat saluran pernafasan bebas beranak pinak. Akibatnya, yang bersangkutan bolak-balik terkena infeksi. Misalnya, baru berdekatan dengan orang yang sedang flu sebentar aja udah langsung ketularan!"

"Itu baru penyakit yang dipicu rusaknya selaput lendir dan rambut getar Iho. Penyakit garagara racun yang terkandung dalam asap rokok, akan menyusul kemudian! Karena yang bersangkutan bolak-balik terkena infeksi, otomatis daya tahan tubuhnya jadi berkurang kan? Kesempatan ini dipergunakan oleh racun-racun tersebut untuk mengintervensi organ-organ tubuh. Hingga timbullah penyakit-penyakit seperti kanker paruparu dan sebagainya," beber dokter Menaldi.

Kalo begini caranya, yang paling bener emang nggak usah memulai merokok, bro.

"Betul! Nggak pernah memulai merokok adalah yang paling ideal. Sebab, kalo kamu memulai merokok lalu kecanduan, ketika kamu memutuskan untuk berhenti, tubuh kamu perlu waktu lama untuk membenahi kerusakan yang diakibatkan oleh rokok. Bisa lima tahun, bisa juga belasan bahkan puluhan tahun kerusakannya baru berangsurangsur pulih. Itu pun nggak mungkin pulih total!"

NB: Wawancara dikutip dari arsip HAI.

Editor : Alvin Bahar

Baca Lainnya