Simak 5 Lagu 1990-an yang Fakta Dibaliknya Punya Kisah Memilukan!

Selasa, 14 Juni 2022 | 13:15
Billboard

Red Hot Chili Peppers

HAI-ONLINE.COM - Tahun 1990-an adalah masa dimana banyaknya ragam aksi musik yang muncul.

Awal dekade masuknya musik grunge, yang mendominasi hingga pertengahan 1990-an. Dengan millennium baru, musik pop pun menjadi raja. The Backstreet Boys, Britney Spears, dan NSYNC menguasai tangga lagu.

Namun, ternyata banyak dari lagu-lagu populer yang saat itu menguasai radio, punya kisah kelam dan muram di belakangnya.

Nah, berikut HAI bakal kasih 5 lagu 1990-an yang nggak lo sadar punya kisah memilukan di baliknya!

'Under the Bridge' - Red Hot Chili Peppers

Single kedua dari album band tahun 1991 Blood Sugar Sex Magik ini memuncak di nomor dua pada chart Billboard Hot 100.

Baca Juga: Bocoran Squid Game Season 2: Perekruit Gong Yoo Masih Eksis Ajak Peserta Main Ddakji

'Under the Bridge' dengan gampang jadi salah satu lagu Red Hot Chili Peppers yang paling terkenal dan disukai, dengan beat yang funky dan hook yang catchy, mampu menutupi rasa sakit di balik liriknya.

Vokalis Anthony Kiedis menulis lagu ini selama priodenya dalam ketenagan. Doi berjuang melewati kecanduan heroin dan kokain, dan menulis puisi setelah latihan di saat temen-temen lainnya masih merokok ganja.

Baca Juga: Flea 'Red Hot Chili Peppers' Kabarnya Resmi Gabung Dengan Star Wars!

Perasaan kesepiannya bikin doi merenungkan penggunaan narkoba di masa lalunya, dan hari-hari yang gelap saat Anthony membeli narkoba di bawah jembatan L.A.

'Zombie' - The Cranberries

Band rock Irlandia ini menjadi terkenal pada tahun 1994 di balik album debut mereka Everyone Else Is Doing It, So Why Can't We?, ditengah grunge dan Britpop The Cranberries menjadi terlihat unik.

Suara melankolis vokalis utama Dolores O'Riordan yang lengkap dengan lantunan pemancar emosi, nada-nada yang catchy, bikin band ini sukses mendarat di Billboard Hot 100.

Album studio kedua mereka, No Need to Argue menampilkan lagu Hit 'Zombie'. O'Riordan menulis lagu itu setelah pemboman terkait IRA di Inggris yang menewaskan dua anak kecil cowok di tahun 1993. Dia menjelaskan kepada band, kalo dia pengen musiknya terdengar tegang dan marah untuk mengekspresikan rasa frustasinya.

Gitar yang terdistorsi dan drum yang keras, menarik penonton yang berada dalam pergolakan kebangkitan grunge. Lagu tersebut dengan cepat diputar dan menjadikan album No Need to Argue sebagai album terlaris The Cranberries.

'Don't Speak' - No Doubt

Band ska-punk dari Orange County ini menampilkan Gwen Stefani sebagai penyanyi utama, dengan rambut pirang berbibir merah.

Pada saat Tragic Kingdom dirilis pada tahun 1995, band ini udah punya dua album. Tapi keduanya belum pernah memiliki mencapaian yang besar.

Mungkin hal itu karena Stefani punya peran terbatas dalam proses penulisan untuk dua album pertama, tetapi jadi pusat perhatian di album ketiga No Doubt.

Dia menulis 'Don't Speak' yang mana merupakan kisah perpisahaannya dengan sang bassis Tony Kanal. Stefani punya rencana untuk menikah dengan Kanal, tapi dia menghancurkan harapan itu saat mereka mengakhiri hubungan.

Baca Juga: 5 Lagu Alternative 90an Bertemakan Women Empowerment Rekomendasi HAI!

Stefani hancur dan meletakkan pena di atas kertas untuk mengatasi keputusasaannya. Menulis lagu tentang perpisahan mereka dan betapa sakitnya Stefani dipermainkan lagi dan lagi, saat di mana band itu mendapatkan lebih banyak penggemar dan harus menjawab pertanyaan tentang kondisi tersebut dalam wawancara.

Meskipun brutal, baik Stefani dan Kanal mengungkapkan kalo itu ngebantu mereka dalam memupuk persahabatan yang mereka punya saat ini.

'Today' - The Smashing Pumpkins

The Smashing Pumpkins bergerak di "tengah jalan" sebagai band tahun 1990-an. Karena mereka nggak teralu grunge, dan nggak terlalu pop atau rock juga.

Pada lagu 'Today' yang merupakan single kedua dari album Siamese Dream tahun 1993, mungkin lo bisa denger lagu itu penuh dengan harapan.

Tapi sebenernya, lagu itu jauh dari pesan positif. Karena Corgan menulisnya selama doi berada dalam masa-masa kelamnya. Saat Corgan secara teratur selalu berpikir untuk melakukan bunuh diri.

'The Kids Aren't Alright' - The Offspring

Band punk California ini nggak pernah dikenal karena penulisan lagunya yang keras. Faktanya, mereka lebih dikenal karena riff yang menarik, video musik konyol, dan satir di pinggiran kota kulit putih.

Baca Juga: 5 Musisi Rock yang Awalnya Cuma 'Magang', Lalu Diangkat jadi Personel Tetap

Dengan lagu-lagu kayak 'Why Don't You Get a Job' dan 'Pretty Fly (For a White Guy)', The Offspring seperti mencari tawa daripada mengambil sikap.

Namun hal itu berubah sampai pada single ketiga mereka yang dirilis pada tahun 1998 di albu, Americana 'The Kids Aren't Alright'. Lagu tersebut menggali sisi gelap Amerika sehari-hari.

Ditulis oleh sang vokalis Dexter Holland setelah kunjungannya ke kampung halamannya, dan doi melihat banyak mantan temen dan kenalannya yang menderita dan jatuh pada masa-masa sulit. Ada kasus bunuh diri, kecanduan narkoba, dan kehilangan pekerjaan yang nggak sesuai dengan masa depan cerah yang sering diomongin orang tentang "tumbuh dewasa".

Di lagu ini, Holland pengen menyoroti ilusi ini dan menunjukkan kalo anak-anak bener-bener berjuang, bahkan di Amerika. (*)

Editor : Al Sobry

Baca Lainnya