Dikenal Sebagai Album Legendaris Green Day, Ini 5 Fakta Tentang 'Dookie'!

Senin, 13 Juni 2022 | 12:52
archive.org/Reprise Records

Album

HAI-Online.com- Meledaknya album 'Dookie' di tahun 1994 mengantarkan Green Day menjadi salah satu band punk yang sukses secara komersil.

'Dookie', album ketiga band punk Green Day ini memang dikenal sebagai debut album mereka bersama major label.

Lagu-lagu di album ini seperti 'Basket Case', 'She', 'When I Come Around', dan 'Welcome to Paradise' berhasil menembus telinga publik dan menjadi lagu favorit di berbagai tangga lagu.

Album ini juga berhasil memenangkan Grammy Award untuk kategori BestAlternative Music Album di tahun 1995.

Di balik itu semua, ada beberapa cerita yang menyelimuti popularitas dari album 'Dookie'.

Baca Juga: Green Day Bakal Manggung di Grand Prix F1 Singapura 2022

Nah, ini HAI bakal ngasih kalian 5 fakta tentang debut album 'Dookie' milik band punk Green Day!

Awalnya album ini berjudul “Liquid Dookie”

Ketika Green Day menjalani tur sebelum era album ‘Dookie’ datang, mereka pernah punya pengalaman buruk nih, guys.

Green Day bilang kalau mereka pernah punya pengalaman buruk; diare, selama tur karena diet yang buruk.

Maka dari itu, Green Day ingin ngasih judul di debut album mereka dengan nama “Liquid Dookie”. Namun sayang, judul ini dianggap terlalu kotor dan buruk.

Baca Juga: Billie Joe Armstrong : Band Punk Nggak Bikin Musik untuk Ketenaran!

Pada salah satu adegan di dokumenter Behind the Music, mereka bilang kalau judul tersebut terlalu kotor untuk label mereka.

Mereka akhirnya memakai kata Dookie yang lebih pendek tapi juga punya maksud yang sama untuk menyampaikan apa yang mereka ingin sampaikan.

Ditolak oleh Skena Punk

Setelah kesuksesan Green Day dengan album ‘Dookie’, band punk satu ini nggak lagi dapat respon positif oleh skena punk di California.

Salah satunya adalah skena punk di klub 924 Gilman Street yang terkenal sebagai panggung do it yourself.

Panggung ini juga menjadi panggung awalan bagi band-band punk California seperti Operation Ivy dan Rancid.

Baca Juga: Dokumenter 'Punk In Drublic' Merekam Surganya Para Punker di Amerika dan Eropa

“Gue nggak bisa kembali ke skena punk, apakah ini kesuksesan terbesar kami atau justru kegagalan terbesar,” ucap Billie Joe Armstrong kepada majalah SPIN di tahun 1999.

Seperti konflik pada skena punk lainnya, kesuksesan Green Day dianggap telah mengkhianati akar dari skena punk yang katanya nggak boleh gabung dengan major label.

“Satu-satunya hal yang bisa gue lakuin ya ngambil sepeda dan maju ke depan,” imbuhnya.

Ada Tokoh Ikonik di Cover Album ‘Dookie’

Cover album ‘Dookie’ digambar langsung oleh seorang seniman asal East Bay, Richie Bucher.

Di cover depan album, Billie Joe Armstrong bilang kalau bakal nampilin suasana East Bay, di mana itu menjadi tempat Green Day berasal.

Jika dilihat dengan seksama, tokoh-tokoh di sampul depan ini nampilin beberapa tokoh ikonik.

Baca Juga: Nggak Pernah Sempat Dirilis, 7 Album dari Musisi Legendaris ini Kini Malah Menghilang. Sssttt.. Ada Album Green Day!

“Karakter berjubah yang terlihat seperti Mona Lisa adalah wanita di sampul album pertama Black Sabbath,” ungkap Billie Joe Armstrong dalam Ultimate Albums dokumenter ‘Dookie’, “Gitaris AC/DC, Angus Young, juga ada di sana.”

Sosok lain yang nggak kalah penting dan digambar di album 'Dookie' adalah Murray Bowles. Ia adalah seorang fotografer ternama yang giat mendokumentasikan band-band underground yang tampil di klub 924 Gilman Street, East Bay.

‘Welcome to Paradise’ Bukan Lagu Baru

Sebelum lagu ‘Welcome to Paradise’ benar-benar meledak di album ‘Dookie’, ternyata lagu ini sudah pernah didengar publik di masa awal Green Day.

Lagu ‘Welcome to Paradise’ sebelumnya udah pernah ditampilin di album mereka yang berjudul ‘Kerplunk’ di tahun 1991.

Lagu ini juga kerap dinyanyikan oleh Green Day di panggung-panggung underground di awal tahun 90-an.

Oleh Consequence Sound, sebuah publikasi online tentang kultur pop dan skena underground di New York, mencatat lagu ini sebagai salah satu dari 50 lagu punk terbaik sepanjang masa.

Menulis Lirik Lagu Sebagai Rehabilitasi

Hampir sebagian lagu di album ‘Dookie’ ditulis Billie Joe Armstrong sebagai cara untuk nenangin kondisi mentalnya yang bermasalah.

Baca Juga: Yuk Kenalan Sama Larry Livermore, Sosok Di Balik Mulusnya Karier Green Day

Dalam film dokumenter album ‘Dookie’, ia juga bilang kalau ia sering bermain musik untuk mengatasi serangan panik dan kecemasannya.

Billie Joe Armstrong juga beberapa kali mengaitkan masalah yang dialaminya sebagai kecemasan di masa kecilnya, khususnya ketika kehilangan ayahnya di usia 10 tahun.

Rasa panik itu yang coba disinggungnya di lagu ‘Basket Case’ dan perasaan kesepian, marah, cemas, dan terasing juga hadir di lagu-lagu seperti ‘Burnout’, ‘She’, ‘F.O.D’, ‘Longview’, dan ‘Having a Blast’.

(Arlingga Hari Nugroho)

Tag

Editor : Alvin Bahar