Kurang Makan Sayur dan Buah tapi Tinggi Konsumsi Gula Bikin Jutaan Orang Indonesia Kena PTM

Kamis, 09 Juni 2022 | 15:02
Istock

Sukanya minum Boba di jalan

HAI-Online.com– Bukan cuma perubahan iklim dan pandemi yang masih merajalela, ternyata Penyakit Tidak Menular (PTM) pun masih menjadi ancaman dunia (global threat) dan berperan utama sebagai penyebab kematian terbanyak di seluruh dunia, termasuk di Indonesia.
Penyakit tidak menular di antaranya adalah penyakit kardiovaskular seperti jantung koroner atau jantung iskemik yang kerap memakan korban hingga pasien hilang nyawa.
Menurut data Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), lebih dari 17 juta orang di dunia mengidap penyakit jantung dan pembuluh darah.
Baca Juga: Inilah 5 Manfaat Air Kelapa Menurut Sains, Salah Satunya Nurunin Gula buat Penderita Diabetes
Jika berdasarkandata Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2018, angka penderita penyakit jantung dan pembuluh darah juga semakin meningkat dari tahun ke tahunnya.
Setidaknya, 15 dari 1000 orang, atau sekitar 2.784.064 individu di Indonesia menderita penyakit jantung alias sudah terkena PTM.
Nah, angka PTM di Indonesia ini menurutDewan Penasihat Nutrisi Herbalife Nutrition Dr. Rimbawan bakal terus mengalami peningkatan, apalagi jika melihat kebiasaan orang Indonesia dalam menginsumsi makanan mereka.
"Konsumsi makanan adalah salah satu faktor yang menjadi pemicu orang kena PTM, misalnya konsumsi makanan yang tinggi lemak dan kurangnya aktivitas fisik bisa berisiko terkena penyakit kardiovascular," ucap Dr. Rimbawan di acara NutriTalk pada Kamis (9/6/2022) siang.
Dari hasil survey yang dipaparannya itu, Dr. Rimbawan menyebut 93,6 persen orang Indonesia kurang mengkonsumsi buah dan sayur, ditambah 53,1 persen kita juga suka mengkonsumsi makanan tinggi gula.
PIXABAY/SILVIARITA

Ilustrasi buah dan sayur

Yang lebih parah lagi, ada prevalensi orang merokok yaitu36,3 persen (mereka yang berusia di atas 15 tahun).
"Juga saat pamdemi ornag-orang jadi semakin kurang bergerak karena banyak lembatasan. Padahal orangyang tidak aktif itu hampir dua kali lebih mungkin terkena penyakit jantung daripada mereka yang lebih aktif. Fakta tersebut menunjukkan betapa pentingnya olahraga dilakukan secara rutin untuk mencegah penyakit kardiovaskular," terangnya lagi.
Baca Juga: Kamu Masih Rutin Olahraga Lari? Jangan Skip 5 Nutrisi Penting untuk Pelari
Dengan cara mengatur pola hidup seperti berolahraga dan memilih makanan yang sehat, akan memberikan dampak yang cepat untuk kebaikan tubuh kamu.
Bahkan dengan mencoba melakukan program olahraga kardio selama dua minggu, latihan akan lebih mudah dan tidak membuat mengganggu aktivitas kamu sehari-hari.
Seperti halnya mengatur pola makanan dalam jumlah sesuai kebutuhan tubuh, menerapkan gizi yang seimbang dalam setiap menu makanan yang kita konsumsi seperti memperbanyak konsumsi buah dan sayur disertai penurunan konsumsi daging, konsumsi protein bermutu tinggi, tetap penuhi kebutuhan cairan dengan konsumsi cairan setara 8 gelas air.
Selain itu perlu juga untuk memperhatikan asupan beberapa vitamin dan mineral yang berperan dalam mendukung imunitas tubuh khususnya vit A, vit C, vit D, vit B6, vit B12, folat, Se, Zn , Cu dan Fe.
"Aktivitas fisik dikategorikan cukup apabila seseorang melakukan aktivitas fisik selama 30 menit setiap hari atau minimal 3-5 hari dalam seminggu," pedan Dr. Rimbawan lagi.
Dijelaskannya, orang yang melakukan aktivitas fisik aktif selama 7 jam dalam 1 minggu mempunyai risiko 40 persen lebih rendah mengalami kematian dini dibandingkan mereka yang melakukan aktivitas fisik kurang dari 30 menit seminggu.
Banyak sekali penurunan risiko penyakit jika seseorang melakukan sedikitnya 2,5 jam senam aerobik yang sedang secara intensif (moderate-intensity aerobic physical activity) setiap minggu.
“Jadi, selain mengatur pola makan dengan nutrisi yang seimbang, lakukanlah hobi yang bermanfaat bagi jantung dan kesehatan. Bisa dengan berjalan, berlari, bersepeda, menari, berenang, dan apa pun yang membuat detak jantung Anda meningkat. Semua itu dapat berdampak positif pada kesehatan, kesejahteraan, dan kebahagiaan Kamu sekarang dan di masa mendatang,” tutup Rimbawan di NutriTalk kali ini.
Senior Director & Country General Manager Herbalife Nutrition Indonesia, Andam Dewi mengatakan Herbalife Nutrition mendukung upaya pemerintah dalam meningkatkan kesehatan masyarakat untuk mengurangi angka penyakit tidak menular seperti jantung, hipertensi dan diabetes dengan berkontribusi pada kampanye gaya hidup sehat di Indonesia.
“Kami meyakini bahwa hidup sehat itu dibangun dari keseimbangan nutrisi dan olahraga teratur. Kami juga melakukan berbagai kampanye edukasi gaya hidup sehat yang selaras dengan misi perusahaan. Melalui sesi Nutrition Talk bersama ahli nutrisi kami yang rutin kami selenggarakan ini kami ingin mendorong masyarakat Indonesia untuk perubahan gaya hidup menjadi lebih sahat dalam jangka waktu yang panjang,” ujar Andam.
Penting untuk meningkatkan kesadaran tentang penyakit jantung, tidak hanya bagi diri sendiri tetapi juga untuk orang-orang di sekitar kita.
So, dari kamu yang berkomitmen jaga pola makan dan latihan fisik, ajak juga yang lain untuk bersama-sama konsisten menurunkan insidensi dan beban penyakit kardiovaskular dimulai dari langkah yang sederhana saja. Selamat mencoba gaya hidup sehat. (*)

Editor : Al Sobry

Baca Lainnya