Kacau! Kilas Balik Deep Purple Ditipu Promotor Pas Manggung di Jakarta

Selasa, 10 Mei 2022 | 19:10
Rolling Stone

Potret Deep Purple di era 70an

HAI-ONLINE.COM -Konser Deep Purple di Senayan, Jakarta nggak bisa dipungkiri menjadi tonggak pergerakan musik rock di Tanah Air.

Namun dibalik gelaran konser yang dihadiri ratusan ribu orang ini terdapat banyak sekali kisah pilu dibaliknya.

Setelahkematian crew sekaligus body guard, Patsy Collins, band rock asal Inggris ini pun harus menerima kenyataan pahit lainnya yaitu penipuan!

“Itu semua sudah diatur, ceritanya berawal dari kita harus manggung di Jakarta di depan 7000 orang, dalam perjalanan dari Australia menuju Jepang, kelihatannya ini adalah cara bagus untuk menjemput uang ekstra.

"Gue dikontak sama orang Indonesia bernama Danny Sobri dan dia memberi kita deposit sebesar 11.000 US dolar. Itu semua informasi yang kita dapat,” ujar Cooksey dalam buku biografi Deep Purple:The Illustrated Biography karya Chris Charlesworth rilisan tahun 1983.

Baca Juga: Jelang Usia 50 Tahun, God Bless Punya Segudang Rencana Besar: Dari Buku Biografi, Dokumenter, Album Baru hingga Konser

Ketika datang untuk mengecek lokasi venue, Cooksey kaget bukan kepalang karena yang dilihatnya adalah stadion outdoor super besar yang bisa menampung sekitar 125.000 orang.

Panggungnya dibuat oleh kotak-kotak oranye dan dijaga ketat oleh para tentara yang telah bekerja sama dengan promotor.

“Otomatis gue bilang ke Sabri kalau kita nggak mau main dengan bayaran segitu, gue ingin cabut tapi dia bilang kita bisa negosiasi lagi. Mereka juga merencanakan konser kedua keesokan harinya, yang kita nggak tahu sama sekali sebelum datang kemari.”

Majalah Aktuil dan Buena Ventura Group

Poster Deep Purple live in Jakarta 1975

Pada hari pertama konser, Deep Purple tampil di depan lebih dari 100.000 orang. Cooksey mencoba mengkalkulasi jumlah penonton dengan harga tiket.

Kemudian hasilnya adalah mereka seharusnya mendapatkan bayaran sejumlah 750,000 US dolar. Lalu ia mengusulkan pertemuan dengan promotor di hotel setelah show.

“Pada awalnya semua berlancar biasa saja lalu berkembang menjadi argumentasi alot. Mereka meninggalkan gue.

"Nggak lama kemudian, ada insiden di salah satu lantai dan Patsy tewas setelah jatuh enam lantai dari lift, namun itu belum membunuhnya secara langsung. Dia merangkak keluar dan menggumam ‘rumah sakit, rumah sakit’. Lalu dia meninggal dunia sesaat setelah itu.” terang manajer Deep Purple itu.

Pada jam 4 pagi, Cooksey terbangun dan mendapati dirinya bersama Glenn Hughes, bassist Deep Purple dan body guard kedua, Paddy dijemput untuk menuju kantor polisi terkait dugaan pembunuhan Collins. Deep Purple masih harus manggung lagi pada malamnya dengan kondisi seperti ini.

Baca Juga: Nekat Nonton Konser Pas Hamil, Seorang Fans Melahirkan di Konser Metallica!

Menurut Cooksey, anak-anak band mendapatkan todongan pistol dan didorong ke atas panggung. Mereka membiarkan Glenn manggung, tapi hanya 20 menit. Venue menggila! Penonton protes dan ricuh, para polisi akhirnya mengeluarkan anjing-anjing untuk mengontrol kericuhan ini.

“Itu adalah pengalaman paling mengerikan. Kami kehilangan Patsy dan kita seharusnya mendapatkan tiga seperempat juta dolar tapi di Indonesia nggak ada yang bisa lo lakukan.

"Pas gue lagi di penjara, Ozzie Hoppe menelepon pengacara kamu di L.A dan dia pergi ke Indonesia sesaat setelah kita pergi. Dia bikin pertemuan dengan para promotor tapi mereka mengejar dan mengancam pengacara kami dengan golok! Nggak lama, dia tiba di Tokyo dan minta kami untuk lupakan dan relakan apa yang terjadi,” tutup Cooksey.

(*)

Editor : Al Sobry

Baca Lainnya