Voice of Baceprot Suarakan Pesan Lantang di Hari Perempuan Internasional via Single Baru '[Not] Public Property'

Selasa, 08 Maret 2022 | 17:45
Press Photo

Voice of Baceprot

HAI-Online.com -Voice of Baceprot menyikapi peringatan Hari Perempuan Internasional dengan pesan lantang via single barunya '[Not] Public Property'.

Dirilis tepat pada perayaanInternational Women's Dayyang jatuh pada tanggal 8 Maret 2022, lagu ini menjadi langkah baru bagi trio pemudi Indonesia ini dalam menggarap karya terbarunya.

Setelah mencapai kesuksesan pada tur akhir tahun yang digelar di Eropa pada November 2021 lalu, VoB makin menumbuhkan signifikansi peran personel yang tertuang pada karya mereka.

Baca Juga: Kisah Tiga Mahasiswa Raih Prestasi Pencak Silat, Latihannya Online

Hal ini tertuang pada single baru'[Not] Public Property' yang menjadi langkah awal VoB dalam menulis lagu tanpa sumbangsih dari"founder"mereka, Abah Ezra.

Para personel VoB merasa kalo ada urgensi tersendiri yang perlu mereka tekankan dalam menulis lagu ini; terutama karena peran mereka sebagai perempuan Indonesia yang kerap dipandang sebelah mata.

Marsya (vokal/gitar), Sitti (drum/vokal), dan Widi (bass/vokal) menerjemahkan diskriminasi dan kekerasan terhadap perempuan yang kerap mereka saksikan atau alami sendiri, baik di Indonesia, ataupun di belahan dunia lain.

"Lagu ini menjadi sangat penting, bukan hanyauntuk kami, tapi juga bagi seluruh perempuan yang kerap mendapatkan perlakuan nggak adil; hanya karena merekamenjadi seorang perempuan," ungkap VoB via rilis pers.

"Banyak banget contoh-contoh nyata yang masih kita temukan di kehidupan. KDRT, keterbatasan hak aborsi, penjualan manusia, eksploitasi pornografi, hingga praktik khitan perempuan karena terbatas atuan norma adalah beberapa hal yang sudah nggak bisa ditolerir lagi," tegas mereka sekali lagi.

Baca Juga: Once Luncurkan Lagu Human Race dalam Bentuk NFT, Begini Cara Dengerinnya di WiseArt

Seperti biasa, VoB menyikapi seluruh fenomena tersebut melalui pandangan mereka dengan musik yang galak dan tegas. Hal ini tertuang pada lagu'[Not] Public Property.

Mereka bertiga mungkin adalah pribadi yangbodordan terkesanimut-imut (setidaknya hal ini yang masih hinggap di benak banyak orang ketika menyaksikan VoB).

Namun, untuk urusan kritik dan pesan kuat yang disampaikan melalui musik, VoB jelas bukan main-main doang.

VoB menyikapi sangat serius atas ketidakadilan yang ada, terutama menyasar pada rekan-rekan perempuan hingga saat ini.

Sehingga, peran mereka sebagai wadah sekaligus corong untuk menyuarakan pesan iniadalah hal genting yang perlu diantisipasi oleh banyak orang.

Marsya, Sitti, dan Widi jelas masih memiliki masa depan yang begitu panjang. Baik dalam hal karier atau pun aktivitas mereka sebagai representasi perempuan di ranah musik keras.

Baca Juga: Netflix Hentikan Layanan di Rusia sebagai Protes Atas Invasi Ukraina

Lewat'[Not] Public Property', VoB menggandeng produser Yuka Nian Narendra untuk mengarahkan elemen musik keras berbalut groove dari nada funky yang selalu mereka tekankan.

Dibantu oleh engineer Tue Madsen asal Denmark untuk proses mixing-mastering yang lebih komprehensif, VoB kini terdengar makin matang jika ditilik dari sisi materinya.

Karya dari VoB mungkin nggak meninggalkan kesan tamparanin-your-face à la band-band riot grrrl lainnya. Namun stance mereka saat ini sangat lah jelas, mereka hadir dari dan untuk perempuan.

Dilengkapi dengan video klip arahan Yosep Anggi Noen, video klip untuk lagu'[Not] Public Property' bakal dilibatkan oleh organisasiWomen Of The Worlddalam perayaan International Women's Day hari ini.

Sembari menunggu video klip tersebut dirilis, sila dengarkan dulu suara lantang dari Voice of Baceprot mewakili para perempuan via single'[Not] Public Property':

Tag

Editor : Al Sobry