HAI-Online.com - Ezra Simanjuntak mengungkapkan kalo Pay Burman, Indra Q dan Bongky sebenarnya dipecat dari Slank. Gitaris itu mengaku saat kejadian tersebut ia sedang bersama Pay dan mengetahui kronologi pemecatannya.
Ezra menuturkan ketika itu dia, Pay dan teman-temannya yang lain sedang berada di studio Jackson.
Pada saat yang sama datanglah temannya yang juga kenal dekat sama Kaka (sekarang sudah almarhum), mengabarkan kepada Pay bahwa sudah ada cover album Slank judulnya Lagi Sedih.
Mendengar hal tersebut, baik Ezra dan Pay merasa bingung karena nggak diberitahu soal hal tersebut. Mereka taunya kalo Bimbim dan Kaka saat itu memang sedang mengerjakan proyek musik lain namun bukan Slank.
"Pay bingung, gue juga bingung, 'Lu salah liat kali', 'Nggak, itu Slank Lagi Sedih, tapi nggak ada lo, nggak ada anak-anak'," ucapnya dalam YouTube Batakvia Media.
"Jadi Slank waktu itu lagi break, masing-masing proyek sendiri. Kita taunya Bimbim dan Kaka lagi bikin proyek BK namanya (Bimbim Kaka), terpisah bukan Slank," tambahnya.
Menurut sepengetahuannya, saat itu yang ngisi proyek tersebut adalah anak-anak Potlot juga seperti Penyot (Reynold) mengisi gitarnya, almarhum Teguh, Kidnap Katrina mengisi keyboard, Ivan Slank yang sekarang, dan Imanez yang ikut ngisi juga tapi bukan sebagai personel Slank.
Ezra menjelaskan pada saat itu mereka mengiranya memang mereka berkarya untuk proyek BK. Menurutnya, saat temannya pertama kali melihat cover Lagi Sedih tanpa berkata apapun langsung melapor ke Pay yang saat itu lagi bersama dirinya.
Baca Juga: Cerita Lika-liku Kehidupan Pay Burman Semasa Kecil Sampe Akhirnya Tiba di Potlot Gabung dengan Slank
Mendengar hal tersebut, Pay langsung menelepon Bongky dan Indra terkait masalah album Lagi Sedih. Setelah itu, Ezra, Pay, Bongky, Indra, Ipong dan satu rekannya yang merupakan wartawan Jawapos (kebetulan lagi ada di situ) berkumpul membicarakan masalah tersebut.
Kemudian, mereka berenam memutuskan untuk samperin Potlot yang saat itu merupakan basecampnya Slank meminta kejelasan mengenai masalah tersebut.
"Mau konfrontasi. Nggak bisa masuk, tumben-tumbennya pagarnya ditutup, dikunci. Anak-anak marah-marah lah. Jadi kita nongkrongnya di rumah almarhum Aryo di seberang jalan itu rame-rame," kata Ezra.
Pas lagi nongkrong tiba-tiba Ezra doang yang dipanggil sama salah satu orang (harmonikanya Oppie Andaresta). Setelah ketemu, gitaris tersebut kemudian dikasih surat yang dibilang orang itu dari Bimbim untuk personel lain.
"Kenapa lo ngasih ke gue? dia bilang, 'Nggak berani gue ketemu anak-anak, lo aja deh kan lo yang paling deket, tolonglah'," ujarnya mengingat kejadian saat itu.
Baca Juga: Awalnya Nggak Tau Gabung Slank di Album 'Lagi Sedih', Reynold: Bimbim Bilangnya Ngegarap Album Kaka
Saat itu ia langsung menuju kamar tempat Pay, Bongki dan Indra, lalu mengabarkan soal surat dari Bimbim yang diterimanya. Menurutnya, pada saat itu surat tersebut menggunakan Bahasa Inggris bukan Bahasa Indonesia.
"Pas gue buka bahasa Inggrisnya ancur banget, gue juga bingung. Buat apa harus Bahasa Inggris kenapa nggak Bahasa Indonesia aja. Gue buka, oke Pay lo di pecat. Gue robek satu lagi, oke Bongky lo dipecat," tuturnya.
Ezra mengaku saat itu hanya Indra saja yang belum mendapatkan surat pemecatan, ia menduga karena studio yang dimiliki Indra masih dipake Bimbim.
Merasa nggak terima dengan pemecatan tersebut, mereka langsung menuju studio pada jam 2 pagi dan mencopot kabel HD komputernya. Awalnya niat cuma ngerjain Bimbim doang karena masalah surat tersebut, tapi ketika drummer tersebut tau, maka surat pemecatan Indra pun langsung keluar.
Ezra Simanjuntak menyampaikan kalo mengeluarkan surat pemecatan tersebut sebenarnya nggak perlu dilakukan, ada cara yang lebih baik lagi.
Pada saat itu juga Pay, Bongky dan Indra resmi keluar dari Slank dan sudah nggak terlibat lagi dalam album Lagi Sedih. (*)