Cerita Perjuangan Pay Burman Sembuh dari Narkoba, Sempat Kabur dari Tempat Rehabilitasi hingga Datang Lagi ke Bandar Putau

Minggu, 02 Januari 2022 | 20:18
YouTube/ Batakvia Media

Pay Burman

HAI-Online.com - Pay Burman secara terang-terangan menceritakan detail dia sembuh dari narkoba setelah keluar dari Slank.

Pay Burman menjelaskan awal mula ia memakai narkoba pada tahun 1993. Saat itu ia masih tergabung dalam Slank. Pada akhirnya putau lah yang membuat kondisinya semakin memburuk baik secara psikis maupun mental.

Baginya, putau adalah jenis narkoba paling jahat. Bukan cuma negbuat orang jago berbohong tapi juga bisa bikin hidup jadi hancur.

Baca Juga: Bukti Pay Masih Cinta Sama Slank Usai Keluar dari Band, Ivanka: Dia Dateng ke Potlot Nunjukkin Udah Bebas Narkoba dan Ngasih Tau Obatnya

"Orang normal kalo pake putau jadi mabok, tapi orang yang udah biasa pake putau, kena putau jadi normal. Jadi supaya gue normal, gue harus kena kayak gitu setiap hari. Hancur tuh lama-lama, mulai tuh dunia tambah gelap," tutur eks personel Slank dalam YouTube Batakvia Media.

Produser musik itu juga mengatakan narkoba membuat dirinya jadi nggak punya apa-apa. Semua gitar yang ia dimiliki habis kejual semua, hanya untuk membeli narkoba.

Singkat cerita, dengan bantuan ibunya lah ia berjuang untuk sembuh. Ibunya pada saat itu mencoba membawa Pay ke tempat rehabilitasi supaya bisa berhenti. Baginya, sang ibu begitu berjasa besar dalam kesembuhannya. Meski saat itu masih dalam keadaan terjerat narkoba, ibunya dengan tulus terus menjaganya.

"Waktu gue masih make putau, dia (ibu) tuh nyamperin gue kemana-mana, bawain rantang kasih makanan, padahal dia single parent. Tadinya kan gue udah mulai support keluarga, tiba-tiba putus kan, lo bayangin deh usahanya kayak gimana, terus ngejagain gue," pungkasnya.

Baca Juga: Pay Burman Ceritain Bagaimana Awal Mula Slank Bisa Rekaman Album Pertamanya, Ternyata Ada Campur Tangannya

Secara blak-blakan, Pay menungkapkan kalo ia pernah pergi ke bandar putau bersama ibunya untuk memakai putau terakhir kalinya.

"Gue pernah bilang, 'Mak sekali aja deh terakhir ini make', ya dianterin gue ke bandar putau, make di tempat di Roxy, bedeng gitu, ngeliat gue yaudah terakhir dia bilang," ungkapnya.

Setelah itu dia langsung dibawa ke tempat rehabilitasi. Menurutnya, suasana rehabilitasi itu kayak penjara yang membuatnya nggak betah dan makin tertekan.

Gitaris tersebut mengaku sempat mencoba kabur dengan memanjat pagar kawat setinggi 3 lantai. Saat tiba di atas, asbes yang dipijaknya rubuh dan membuatnya terjatuh. Sehabis itu, dia lari dari tempat rehabilitasi tersebut.

Baca Juga: Cerita Lika-liku Kehidupan Pay Burman Semasa Kecil Sampe Akhirnya Tiba di Potlot Gabung dengan Slank

Alasannya kabur dari tempat itu dikarenakan dirinya nggak kuat dengan situasi di sana. Selain itu, pikirannya pun masih dalam pengaruh narkoba karena baru masuk dalam fase awal pengobatan.

Pay Burman akhirnya mencoba untuk melakukan penyembuhan sendiri di rumah. Ia memakai obat-obatan dari China yang menurutnya begitu manjur.

"Akhirnya gue dijagain di rumah sekitar 10 hari. Obat ini menurut gue cukup bagus waktu itu. Jadi kalo dikasih obat dokter itu kayak buat orang gila, ngeblank kayak orang gila, kalo ini nggak. Ditengah-tengah kita, jadi ada sadarnya ada nggak. Dari situ akhirnya bersih," ucapnya.

Pay Burman menyebut dalam proses penyembuhannya ada beberapa orang yang selau mensupport dia. Ia mengatakan support dari orang terdekat itulah yang akhirnya membuat dia bertekad untuk sembuh. Bahkan, ia juga mengatakan kalo nggak ada support dari sekitar, kemungkinan sembuh akan sulit.

Editor : Alvin Bahar

Baca Lainnya