HAI-Online.com - Redaman amarah kerap dituangkan dalam ekspresi musik yang beragam, salah satunya yang paling umum adalah rapping dan hip-hop.
SANMUUN pun menjadi salah seorang pemuda yang menjemput keresahan pribadinya melalui metode tersebut lewat karya-karyanya.
Menobatkan dirinya sebagai seorang rapper muda yang menjanjikan, SANMUUN berangkat melalui refleksi dirinya yang jengah dengan keadaan di sekitar.
Hidup di perkotaan - kota Malang lebih tepatnya - menjadi sebuah dilema dan jukstaposisi tersendiri bagi seorang Rico (nama asli dari SANMUUN).
Doi merasa bahwa manusia sering terjebak dalammindsetyang serba tertata dan rapi, keduanya nggak bisa dipungkiri adalah variabel dan ukuran utama dari sebuah kesuksesan di mata umum.
Fenomena tersebut lah yang akhirnya ditarik oleh SANMUUN untuk menjadi "energi" baginya dalam menumpahkan seluruh amarah dan ekspresinya.
Baca Juga: Dari Spider-Punk dan Supaidaman, Ini 7 Spider-Man Versi Multiverse Yang Perlu Lo Tau
"Rasanya aku ini adalah orang yang udahfucked by system, tapi di satu sisi keseharianku juga menginginkan versi dariku yang rapi, tertata, dan terjadwal - karena resep untuk menjadi kaya biasanya harus seperti ini," terangnya melalui rilis pers.
"Tapi berangkat dari situ, yang aku dapatkan justru energi negatif, rasa jengah, dan lebih banyak lagi pertanyaan-pertanyaan depresif yang membawaku pada rasa keputusasaan," tambahnya kemudian.
Dibekali dengan tabungan materi lagu yang sudah cukup mumpuni dalam waktu yag lama, SANMUUN pun akhirnya memberanikan diri untuk melepas rentetan materinya tersebut demi meredam amarah yang nggak tersalurkan.
Sebuah debut EP berjudul 'SUPLEX' pun akhirnya lahir dengan pesona SANMUUN yang emang serba ekspresif, dibekali oleh seluruh perasaannya yang tertahan tadi.
Bukan hal yang instant memang untuk memantik keberanian dan ekspresi dari seorang SANMUUN, mengingat embrio dari proyekmusik ini sempat tertahan oleh dirinya sendiri.
Baca Juga: Basboi Kasih Panduan Beranjak Dewasa Lewat Debut Albumnya 'Adulting For Dummies'
"Rilisan ini [SUPLEX] adalah materi lama yang tersimpan di laptop. Sempet kepikiran ini bakal selamanya ada di folder dan nggak pede untuk dirilis," tutur SANMUUN.
"Tapi pandemi membawa aura yang penuh kemarahan dan aku pun merasakan energi yang sama lewat materi-materi tersebut, jadi nggak ada salahnya untuk dirilis," ujarnya kemudian.
Energi dan amarah yang dituangkan oleh SANMUUN ini akhirnya emang berhasil memanifestasikan seluruh ekspresi sebelumnya.
Meski memang secara musikalitas dan lirikal lagu-laguSANMUUN penuh energi negatif, namun terlihat ada secercah kecerahan yang nampak dari proyek musiknya.
Baca Juga: Rizky Nazar Diciduk Polisi Saat Memakai Narkoba Miliknya Jenis Ganja
Yang paling menarik tentu saja adalahperan dari SANMUUN untukmemantikkompatriot rappernya dalam berkarya bareng untuk pertama kalinya.
Untuk urusan produksi, nggak perlu khawatir karena SANMUUN mengerjakan proyek musik ini bersama dengandengan co-producer Fifan Christa atau yang lebih akrab dikenal dengan Atlesta, sosok prominen di skena musik bawah tanah kota Malang.
Di ranah materi, nggak banyak yang bisa HAI rangkum mengingat rapalan danryhmeyang keluar dari SANMUUN sama sekali nggak maksa.
Authenticity, novelty, and high energy. Ketiga kata ini adalah rangkuman yang tepat untuk mendeskripsikan karya SANMUUN kali ini.
Penasaran gimana luapan amarah dari seorang SANMUUN? Simak nomor andalan SANMUUN di 'Suplex ft. DYSPOCHENE' di bawah: