Hai-Online.com– Dalam rangka menggenjot sektor pariwisata Indonesia yang sempat lesu akibat pandemi Covid-19, pemerintah melalui Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) menggagas program Gerakan Menuju Smart City 2021.
Setiap kota dan kabupaten yang berpartisipasi dalam program tersebut diberikan bimbingan teknis untuk menyusunrencanapembangunanberbasis smart city.
Pada Gerakan Menuju Smart City 2021, pendekatan pembangunan berbasissmart citypun digencarkan.Salahsatunya melaluicity branding. Artinya, masing-masing kabupaten dan kota didorong untuk mempromosikan potensi wisata mereka.
Penerapan strategicity brandingberbasissmart citysudah dapat dilihat di calon ibu kota negara (IKN) baru, Balikpapan, Kalimantan Timur.
Setelah menegaskan posisinya sebagai kota jasa, perdagangan, dan penghasil minyak, pemerintah kota (Pemkot) Balikpapan kini juga melakukan pembenahan di sektor pariwisata.
Langkah pertama yang dilakukan Kota Balikpapan adalah meluncurkan logo kota yang baru pada 2020. Selain menjadi identitas baru, logo tersebut menjadi penegas citra Balikpapan yang dapat menarik wisatawan untuk berkunjung.
Agar kehadiran logo baru Balikpapan semakin dekat dengan masyarakat, Pemkot Balikpapan menyematkan logo baru itu di hampir seluruh tempat umum, seperti lokasi wisata, sarana dan prasarana wisata, bus pariwisata, dan suvenir.
Untuk memikatwisatawan, standar fasilitas setiap tempat wisata juga telah ditingkatkan. Bahkan, pelaku usaha wisata juga dibina agar memiliki keterampilanhospitalityyang lebih baik.
Selain itu, Pemkot Balikpapan juga melakukan pembenahan infrastruktur transportasi. Hal itu dilakukan untuk memudahkan akses berkeliling kota bagi wisatawan yang berkunjung ke Balikpapan.
Saat ini, Balikpapan memiliki bus Balikpapan City Tour yang dapat mengantar wisatawan keliling ke berbagai tempat yang menjadi daya tarik kota, seperti Kawasan Niaga Klandasan, Stadion Batakan, dan Pantai Manggar Segara Sari.
Selain itu, Pemkot Balikpapan juga menyediakan pelatihan bagi pembuat kue, peracik kopi, danperajinsuvenir. Tujuannya,agar mereka dapatmeningkatkan kualitas produk sehingga bisa dijadikan oleh-oleh bagi wisatawan.
Selain Balikpapan, penerapan strategi city branding berbasis smart city juga dapat dilihat di Kota Surakarta. Uniknya, Pemkot Surakarta mempromosikan wisata Surakarta melalui festival tari, musik, dan teater.
Baca Juga: Ahmad Dhani Ceritakan Keterkaitan Budaya Jawa Terhadap Dewa 19
Salah satu festival budaya yang sukses digelar oleh Pemkot Surakarta adalah Solo International Performing Arts (SIPA). Festival tersebut dilaksanakan pada awal Oktober 2021.
Untuk menjangkau penonton dari seluruh Indonesia, bahkan dunia, Pemkot Surakarta juga menayangkan festival SIPA 2021 secaraonlinemelalui kanal Youtube dan media sosial.
Strategi yang apik
Ada banyak cara yang dapat dilakukan oleh kabupaten dan kota untuk mempromosikan citra dan potensi wisata melalui pendekatancity branding.
Bukan soal seberapa besar biaya yang dikeluarkan, terkadang strategicity brandinglebih membutuhkan ketepatan agar bisa berjalan sukses.
Baca Juga: Yang Harus Lo Tau Soal Gerakan Menuju 100 Smart City: Bukan Soal Teknologi Doang!
Strategi juga harus disusun secara jelas, mulai dari mengidentifikasi potensi yang dimiliki sampai target pasar yang ingin disasar.
Strategi peningkatan citra dan potensi wisata kota inilah yang akan dibahas pada Penutupan Gerakan Menuju Smart City 2021 yang akan diselenggarakan di ICE BSD, Kamis (14/12/2021).
Forum tersebut akan dihadiri oleh perwakilan Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Kementerian PPN/Bappenas), Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf), serta pakarmarketingHermawan Kartajaya sebagai narasumber.
Diskusi ini diharapkan dapat membuka perspektif baru terkait strategi meningkatkan citra kota dengan efektif dan efisien. Kamu dapat menyimak diskusi tersebut dalam Penutupan Gerakan Menuju Smart City 2021dengan mendaftar melalui link ini.