HAI-Online.com – Beredar di media sosial, video TikTok yang memperlihatkan terjadinya hujan yang hanya mengguyur satu mobil saja.
Postingan tersebut diunggah oleh akun TikTok @uryanriana. Dalam video tersebut, terdapat caption, “Allah maha kuasa, hujan hanya untuk semobil saja,” tulis akun tersebut.
Baca Juga: Tiru Aksi Viral Salam dari Binjai, Puluhan Pohon Pisang di Lamongan Rusak Dipukuli Peniru
Selain itu, dalam video tersebut terdengar suara cowok yang menyampaikan narasi, “Saudara-saudara ini hujan di mobil ini doang. Lihat nih, yang lain kagak nih,” ujarnya.
Postingan itu langsung ramai di TikTok dan banyak diunggah kembali di media sosial lainnya. Melihat kejadian tersebut, banyak netizen yang berkomentar dan banyak juga yang meragukan keaslian video tersebut.
Melansir Kompas.com, Sub Koordinator Hubungan Pers dan Media Badan Meterorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Dwi Rini Endra Sari menjelaskan, BMKG saat ini belum dapat mengkonfirmasi terkait kebenaran kejadian tersebut.
Hal itu dikarenakan data yang ada saat ini hanya berupa visual video yang disampaikan oleh warga dengan durasi yang cukup singkat.
Ririn mengatakan, hujan yang terjadi pada video viral tersebut terjadi hanya pada area yang sangat sempit (di atas satu mobil) dengan diameter butiran air yang jatuh cukup besar.
Secara logika dan teori, menurutnya sangat kecil kemungkinan hal itu terjadi.
Baca Juga: Sekolah Larang Siswa Pakai Atribut Squid Game, Terutama Kostum Merah Muda
“Sangat kecil kemungkinan terjadi. Hal ini dikarenakan diamater awan Cumulonimbus yang menghasilkan hujan seperti pada video umumnya memiliki diameter beberapa puluh hingga ratusan kilometer,” ujar Ririn kepada Kompas.com, Selasa (2/11/2021).
Ia mengatakan hujan umumnya terjadi ketika awan sudah cukup matang dan jika proses kondensasi pada awan cukup kuat.
Saat itulah, bakalan terjadi hujan dengan intensitas sedang-lebat yang mana cirinya diameter buliran besar pada area yang luas.
Adapun jika hujan dari awan Comulonimbus dengan cakupan yang nggak luas, ketika menghasilkan hujan lebat maka akan ditemukan hujan dengan intensitas ringan yang ditandai dengan butiran lebih kecil paling nggak satu sisi hujan dengan intensitas yang lebat.
“Kondisi tersebut tidak ditemukan pada video yang beredar karena hujan yang jatuh pada area cakupan sempit dan intensitas lebat (tidak ada satupun sisi yang menunjukkan intensitas hujan ringan),” ujarnya.
Selain itu, Ririn mengatakan bahwa lokasi hujan pada awan Cumulonimbus umumnya juga mengikuti pergerakan awan sehingga bisa dikatakan sangat jarang terjadi pada titik lokasi yang sama pada waktu lama.
Terutama jika diameter awan cukup kecil, maka akan sangat jelas terlihat pergerakan awan dan hujannya.
“Ketika terjadi hujan yang sifatnya sangat lokal, dapat dipastikan ada angin dan tutupan awan yang tidak merata. Awan Cumulus penyebab hujan lokal sulit terbentuk di kondisi setelah hujan seperti kejadian yang viral saat ini,” pungkas dia.
Nah, itulah penjelasan dari BMKG soal video TikTok yang memperlihatkan hujan yang hanya mengguyur satu mobil saja. (*)
Baca Juga: Rame Soal Spanduk Parkir Gratis, Ini Penjelasan Alfamart dan Indomaret
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Viral, Video Hujan Turun Hanya Guyur Satu Mobil, Ini Penjelasan BMKG"