Mengenal Cancel Culture yang Kerap Dialami Seleb Korea yang Tersandung Skandal, Termasuk Kim Seon Ho

Jumat, 22 Oktober 2021 | 09:12
뉴스인스타/Wikimedia

Aktor ‘Hometown Cha-Cha-Cha’ yang tengah naik daun, Kim Seon Ho mesti rela jadi sasaran cancel culture karena terlibat skandal aborsi dan gaslighting dengan kekasihnya.

HAI-Online.com – Bintang dalamdrama ‘Hometown Cha-Cha-Cha’ yang tengah naik daun,Kim Seon Homesti rela jadisasaran cancel culture karena terlibat skandal aborsi dan gaslighting dengan pacarnya.

Aktor berusia 35 tahun ini sebenarnya telah mengakui perbuatannya dan meminta maaf pada mantan kekasihnya secara terbuka. Nggak hanya itu, ia juga berniat bertemu langsung dan mempertanggungjawabkan perbuatannya.

Meski begitu,hal itu tampaknya nggak akan mudah diterima masyarakat Korea—yang berdampak pada karier maupun popularitasnya.

Publik Korea Selatanseolahkompak untuk menerapkan cancel culture karenaperbuatanKim Seon Ho.

Hasilnya, ia kemungkinan nggak akan lagi bisa melanjutkan kariernya di dunia hiburan negeri ginseng. Yang terbaru, Kim Seon Ho dilaporkan kehilangan sejumlah kontrak besar termasuk dalam film, variety show maupun sebagai bintang iklan.

Baca Juga: Mirip Saipul Jamil, Johnny Depp Alami Cancel Culture di Industri Hiburan, Sampai Bikin Kecewa!

Tradisi cancel culture di dunia hiburan Korea

Cancel culture belakangan memang menjadi tren tersendiri di dunia hiburan sekaligus menjadi momok menakutkan bagi banyak pesohor. Aksi boikot inipaling banyak kita temuidi Amerika Serikat dan Korea Selatan.

Sejumlah pesohor papan atas telah mengalaminya karena perbuatannya dianggap nggak pantas, terlepas sebagus apapun bakat maupun karya yang ditampilkan.

Johnny Depp, Seungri BIGBANG, Chrissy Teigen dan So Ye Ji adalah sejumlah nama yang pernah merasakan cancel culture.

Mereka harus merasakan kariernya hancur berantakan karena kabar miring yang beredar soal perilakunya baik di masa kini maupun masa lalu. Ada yang terbukti melakukannya namun ada juga yang nggak.

Namun, cancel culture di Korea Selatan agaknya jauh lebih kejam dibandingkan di Amerika Serikat. Ketika terjerat skandal, kebanyakan akan dipermalukan dan sulit kembali ke panggung hiburan.

Berbeda dengan di Amerika Serikat yang masih memberikan kesempatan untuk kembali berkarier meskipun dalam skala yang lebih kecil.

Wah, serem juga ya efeknya, guys.

Baca Juga: Vokalis Misfits Glenn Danzig: Woke dan Cancel Culture Bunuh Punk Rock!

Apasih sebenernya cancel culture?

Lisa Nakamura, seorang profesor di University of Michigan, Amerika Serikat menjelaskan cancel culture adalah "boikot budaya" terhadap selebriti, merek, perusahaan, atau konsep tertentu.

Umumnya dilakukan kepada pesohor yang tersandung skandal atau isu akan perilakunya yang bermasalah. Bentuk boikot yang diberikan juga bisa berbeda-beda pada setiap orang.

Ada yang kehilangan berbagai kontrak pekerjaan, bullying di media sosial, pengurangan adegan dalam sebuah drama, filmnya sulit tayang dan kehilangan penggemar.

Sementara itu Dr. Jill McCorkle, seorang profesor sosiologi dan kriminologi di Universitas Villanova mengatakan cancel culture sebenarnya bukanlah tradisi yang baru di masyarakat. Kebiasaan ini sudah ada sepanjang sejarah keberadaan manusia.

Masyarakat telah menghukum orang lain karena berperilaku di luar norma sosial yang dirasakan selama berabad-abad, ujarnya. Cancel culture yang marak di era digital ini hanyalah variasi lain yang lebih baru.

“Cancel culture adalah perpanjangan atau evolusi kontemporer dari serangkaian proses sosial yang lebih berani yang dapat kita lihat dalam bentuk pengusiran,” jelasnya.

Cara ini dirancang untuk memperkuat seperangkat norma dengan menjadikan para pesohor termasuk selebriti, perusahaan, dan media sebagai sasarannya. (*)

Baca Juga: Aktor Pemain Squid Game Nomor 199 Ternyata Peraih Beasiswa Kuliah di Universitas Seni Korea

Artikel ini telah tayang diKompas.comdengan judul "Mengenal Cancel Culture, Boikot Publik yang Kini Dialami Kim Seon Ho"

Tag

Editor : Alvin Bahar