Kenali Penyakit Gerd dan Bahayanya, Begini Penjelasan Guru Besar UI

Rabu, 07 Juli 2021 | 14:30
Pixabay

Ilustrasi GERD

HAI-Online.com - Mungkin sebagian orang pernah mengalami apa yang dinamakan penyakit asam lambung (gerd). Ada hal yang harus kalian ketahui mengenai penyakit ini.

Baca Juga: Bolehkah Masker KN95 Dipakai Berulang-ulang? Ini Penjelasan Dokter

Gerd datang ketika orang mengalami stres. Kondisi mereka terganggung akibat tidak bisa beraktifitas dan memiliki rasa takut akan ancaman infeksi virus Covid-19 pada masa pandemi seperti ini.

Terkait asam lambung, menurut Dekan FK Universitas Indonesia (UI) Prof. Ari Fahrial Syam, itu berhubungan dengan pola makan dan perubahan gaya hidup di dalam masyarakat.

Berdasarkan penelitian Prof. Ari di tahun 2006, sekitar 3,78 persen penduduk di Kota Jakarta terdapat dua gejala utama terjadinya Gerd, yaitu panas dada seperti terbakar dan mulut terasa pahit. Menurut dia, gerd dapat mengganggu pola tidur seseorang.

"Dari survei yang dilakukan di 2020, terdapat 41 persen lebih rendah proporsi pasien tanpa gangguan tidur dan 7,7 persen lebih rendah pasien mengalami gangguan tidur seharian pada bulan April-Juni dibandingkan dengan Januari-Maret," ucap dia.

Selain itu, sekitar 43,5 persen pasien mengalami gangguan tidur selama 2-3 hari dan proporsi pasien dengan gangguan tidur malam selama 4-7 hari lebih tinggi pada bulan April-Juni dibandingkan dengan Januari-Maret akibat Gerd.

Sekitar 27,4 persen dari dokter yang disurveynya mengalami gerd. Hal ini berhubungan dengan faktor umur yaitu lebih dari 50 tahun, BMI lebih dari 30 kg/m2, dan perokok.

Baca Juga: Susu Beruang Jadi Rebutan, Benarkah Bisa Cegah Corona? Ini Penjelasan Ahli

Sebagai salah satu pendiri "GerdQ", dia juga mempromosikan aplikasi canggih untuk mendeteksi gerd pada seseorang. GerdQ merupakan sebuah aplikasi yang berisikan kuesioner yang harus dilengkapi oleh pasien dan dalam pengawasan dokter untuk identifikasi dan manajemen pasien dengan gerd.

Dia menyebut, gerd merupakan gejala yang mengganggu dan atau terjadinya komplikasi akibat dari balik arahnya isi lambung.

Dia mengaku laki-laki yang mengalami obesitas dan merokok merupakan risiko tinggi untuk terjadinya gerd, "Pemicu lain yang dapat menyebabkan gerd pada seseorang yaitu terlalu banyak makan daging, kurang makan ikan, dan sering makan asin," sebut Guru Besar FK UI ini.

Bahaya gerd, menurutnya ketika asam lambung naik dapat menyebabkan gigi merasa ngilu, telinga berdengung, hidung tersumbat (pilek), suara serak, dan batuk. Dia menambahkan, penting bagi individu untuk mengetahui penyakit asam lambung.

Dia mengungkapkan, pola makan yang teratur, mengontrol diri agar tidak stres, berhenti merokok, menghindari pakaian ketat, dan mengatur jam istirahat (tidur) merupakan berbagai cara agar terhindar dari gerd.

Selain itu, dia menganjurkan untuk tetap menerapkan pola hidup sehat selama di rumah saat masa pandemi agar terhindar dari penyakit gerd.

Baca Juga: Tidak Benar Susu Murni Cap Beruang Ampuh Lawan Covid-19? Begini Kata Ahli Gizi

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Mengenal Penyakit Gerd dari Guru Besar UI"

Editor : Alvin Bahar

Sumber : Kompas.com

Baca Lainnya