HAI-Online.com - Bulan puasa telah tiba, pastinya banyak yang mencari menu takjil apa yang pas untuk berbuka puasa.
Nah, tapi tahu nggak sih kalian kalau nggak semua takjil baik untuk dikonsumsi saat berbuka puasa.
Baca Juga: Mana yang Lebih Baik? Buka Puasa dengan Minuman Dingin atau Hangat?
Menurut Ahli Gizi Rumah Sakit (RS) Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta, Banun Ma’rifah Fathsidni, kandungan gizi takjil yang akan disantap saat berbuka perlu diperhatikan.
Banun Ma’rifah Fathsidni menganjurkan untuk menghindari makanan dan minuman manis berlebihan.
"Ketika berbuka memang dianjurkan dengan makanan manis dan minum cukup air putih. Namun, konsumsi makanan dan minuman manis itu disarankan tidak melebihi batas yang dianjurkan," ujar Banun Ma’rifah Fathsidni seperti dikutip dari laman UNS.
Banun mengungkapkan, makanan dan minuman manis memang lebih mudah dan cepat diserap sebagai sumber tenaga yang dibutuhkan untuk mengganti energi yang dipakai selama seharian.
Namun, tidak selamanya makanan dan minuman manis yang dikonsumsi saat berbuka puasa baik bagi tubuh. Apalagi jika dikonsumsi secara terus menerus.
Kandungan gula sederhana dan pemanis yang berasal dari gula, sirup, dan susu kental manis berisiko meningkatkan asupan gula darah dan risiko diabetes mellitus.
"Menurut anjuran Kemenkes takaran konsumsi harian untuk gula, garam, dan lemak adalah G4G1L5, yaitu gula 4 sdm, garam 1 sdt, dan lemak 5 sdm minyak. Kandungan gula cenderung tinggi pada takjil seperti kolak, es buah, dan sebagainya tidak disarankan untuk dikonsumsi dalam waktu yang terus menerus dan porsi yang banyak," terangnya.
Selain itu, Banun juga menyampaikan, saat berbuka puasa lebih baik menghindari gorengan sebagai takjil. Alasannya, tingginya asupan gorengan berakibat pada banyaknya asupan lemak dari minyak dan tepung sebagai bahan adonan gorengan.
Baca Juga: Meski Seger, Buka Puasa Pake Minuman Dingin Bisa Bikin Masalah Kesehatan
Nah, asupan lemak yang tinggi dari gorengan yang disantap berisiko meningkatkan kadar kolesterol darah, "Perlunya memperhatikan asupan ketika berbuka dengan cara membatasi asupan gorengan dan makanan sumber lemak jenuh lainnya secara berlebihan," imbuhnya.
Ada beberapa makanan lain yang perlu dihindari saat berbuka, seperti bakso bakar, siomay, dan batagor secara berlebihan. Dalam proses pembuatan biasanya menggunakan penambahan bumbu, terutama garam ataupun penyedap rasa lainnya.
"Selain kandungan garam pada adonannya, bumbu yang digunakan juga biasanya menggunakan garam. Kandungan garam tersebut berisiko meningkatkan asupan natrium harian yang mengakibatkan meningkatnya risiko hipertensi dan gangguan keseimbangan elektrolit tubuh," jelasnya.
Adapun menurutnya lebih baik meminum air putih saat berbuka, kebiasaan ini untuk mencegah dehidrasi pada tubuh. Selain itu, saat berbuka puasa sebaiknya mengonsumsi variasi kudapan yang berasal dari buah-buahan dan sumber karbohidrat kompleks (gandum dan biji-bijian).
Bisa juga dengan membuat jus buah, puding buah, agar-agar dari bahan dasar buah, smoothies buah dan yoghurt, biskuit buatan sendiri berbahan gandum, biji-bijian, dan buah.
“Bisa juga dengan makanan sumber energi lainnya, seperti buah potong, olahan takjil buah-buahan, atau makanan ringan sumber karbohidrat tetapi minim gula sederhana atau pemanis tambahan, Misalnya kue kering, crackers, atau roti gandum,” kata Banun. (*)
Baca Juga: Lagi Puasa Tiba-Tiba Cegukan? Nggak Perlu Makan atau Minum, Gini Caranya