Dibalik Syuting Panjang 40 Hari Film Balada Si Roy, Fajar Nugros Berikan Alasannya!

Rabu, 31 Maret 2021 | 09:30
Fajarnugros

Dibalik Syuting Panjang 40 Hari Film Balada Si Roy, Fajar Nugros Berikan Alasannya!

HAI-Online.com- Film drama remaja, Balada Si Roy (BSR) telah melewati proses syuting dan tengah dipersiapkan tayang di bioskop Tanah Air dalam waktu dekat nanti.
Sutradara Fajar Nugros yang menggarap film adaptasi dari novel dengan judul yang sama karya penulis Gol A Gong itu mengungkap, bahwa ada alasan di balik proses panjang syuting BSR yag memakan waktu lebih dari 40 hari.
"Syutingnya relatif panjang sih, film lainnya bisa setengahnya sampai 23 hari. Yang ini lumayan panjang, jadi semoga sih hasilnyaworth it," kata Fajar Nugros di IG Live bareng HAI saat Hari Film Nasional, Selasa (30/3/2021) kemarin.
Baca Juga: Belajar dari Kasus Seni Kripto Ardneks vs Twisted Vacancy yang Mirip Secara Artistik, Itu Plagiarisme atau Apropriasi?
Menurutnya film Balada Si Roy dipersiapkan bukan untuk ditonton streaming yang kini banyak disaksikan orang. Bukan bermaksud mengesampingkan produk VOD namun fikm BSR dikonsep untuk tontonan di layar lebar.
Fajar beralasan, penggarapan serius film BSR akan memiliki banyak unsur hiburan yang cocok dan tepat jika disaksikan di dalam studio bioskop bersama dengan teman, pacar atau keluarga.
"Karenafull pack entertainment, ada actionnya, ada balap, banyak eksteriornya. Jadi semoga sih (filmnya) bisa memberi pengalaman yang berbeda saat menonton film ini di bioskop," katanya belum membocorkan jadwak tayangnya.
Mesi begitu, Fajar Nugros juga bercerita proses syurmting BSR yang digarapnya pada masa pandemi seperti ini.
Fajar Nugros berujar, membuat karya yang proper di tengah pandemi covid-19 itu punya tantangan sendiri. Meski begitu ia bersama tim IDN Picturea berusaha menyelesaikan syuting dengan sukses dan akhir yang baik.
Sukses yang dimaksud berarti harus patuh mengikuti protokol kesehatan sehingga saat selama dan selesai syuting tidak ada yang terkena wabah covid-19.
"Nggak mau mentang-mentang pandemi, tapi ya udah bikinnya begini aja, nggakfightterhadap konsep ceritanya yang udah didesain bagus, jadi mungkin ini takdinya juga kenapa Balada Si Roy harusdishooteddi erapl pandemi," bebernya lagi.
Menurut Fajar ada kekurangan dan sekaligus kelebihan melakukan proses syuting di masa pembatasan ini.
Baca Juga: Ikut Berperan di Film Balada Si Roy, Bio One: Pengen Jadi Joe Tadinya, Cuma Gue Kurang Anjing...
"Megahnya, kita punya waktu yang banyak dan tanpa gangguan sehingga bisa melakukan adeganfulldi sekolah. Misalnya juga ada ruang-ruang kosong di kota yang sedang tidak ada aktivitas publiknya, tetapi di satu sisi kita juga harus menjaga pemain dan semua kru agar tetap sehat. Jadi mau disebut tantangan dan effort-nya besar, iya benar tapi alhamdulillah bisa selesai," syukurnya.
Tak hanya proses syuting yang dikatakan panjang, pada pencarian pemeran Roy dalam film ini juga dikatan Fajar Nugrostekah memakan waktu hampir 3 tahun sampai akhirnya bertemu Abidzar Alghifari, putera almarhum Ustaz Uje sebagai jodoh aktor peran utamanya.
Diakui Fajar, pencarian pemeran utama ini juga memakan waktu yang panjang, namun semua itu beralasan.
"Kita cukup lama mencarinya, sekitar 2 tahun lebih sejak kita memutuskan untuk memfilmkan Balada Si Roy," ucap Fajar Nugros di acara yang sama.
Meski ada banyak masukan soal bagaimana mencari tokoh peran yang karakternya sesuai dengan yang diimajinasikan para pembaca bukunya, Fajar Nugros menampung semuanya sebagai referensi sampai bisa menemukan sosok yang pas untuk memerankan Roy.
Fajar nugros

Kru film Balada Si Roy dan pemeran utamanya Abidzar

"Saya nggak boleh egois bahwa saya-lah yang paling ngerti Roy seperti apa, saya baca semua artikel fans BSR, saya lihat video YouTube mereka, saya biarkan gambaran Roy hidup, memasuki kepala saya," ungkapnya masih belum dapat menyimpulkan si tokoh utama waktu itu.

Baca Juga: Film Balada Si Roy Punya Treatment Khusus untuk Garap Musik Pengiringnya

Seiring berjalannya waktu, pemeran utama Roy datang juga dan Fajar Nugros sudah dapat menyimpulkan sendiri karakternya.

"Dia memang laki, tapi pengen melindungi ceweknya. Kalo disimpulkan dalam tiga kata, Roy itutakwa, cerdas, trampil," sambungnya lagi.

Begitu juga dengan yang diungkap penulis novel Balada Si Roy, Gola Gong, karakter Roy di ceritanya itu sangat kuat.

"Dia itu bandel, petualang dan melindungi," katanya singkat di acara yang sama.

Tahu cerita di novelnya akan segera difilmkan, Gola Gong telah menyetujui gambaran dan pesan yang akan disampaikan dalam filmnya nanti.

Baca Juga:Fantastic Four Reboot Bakal Digarap Marvel Studio, Siapa Saja yang Ikut Terlibat

”Sudah lama saya dan pembaca memimpikan wujud Roy di layar lebar. Sekarang semua menunggu dengan bersemangat. Kami berharap Roy yang identik dengan laki-laki menjadi figur atau contoh lelaki zaman sekarang.”

"Ketika menulis novel ini, ada nilai-nilai mainstream di dalamnya, seperti sekolah itu nggak harus di kelas tapi di luar rumah. Nah,saya rasa ada nilai-nilai baru juga yang Fajar Nugros tawarkan di filmnya ini yang masih relate dengan kondisi sekarang, filmnya mengajak anak muda untuk mau menghirup udara segar, simpan dulu hpnya, bermain dengan teman, keluar rumah," jelasnya lagi.

Tak cuma Abidzar Al-Ghifari yang bakal bermain sebagai Roy, sederet aktor dan aktris muda berbakat lainnya juga sudah terpilih untuk bermain di film Balada Si Roy.

Febby Rastanty misalnya akan memerankan tokoh Ani. Bio One akan berperan sebagai Dulah, Zulfa Maharani sebagai Wiwik, Sitha Marino sebagai Dewi, Omara Esteghlal sebagai Toni, Yusuf Mahardika sebagai Edi, Jourdy Pranata sebagai Andi, Fachri Muhammad sebagai Sodik, dan Dea Aditya sebagai Iwan.

Selain mereka, turut bermain pula dua aktor senior, yaitu Maudy Koesnaedi sebagai Ibu Roy dan Kiki Narendra sebagai Bapak Ani.

Sesuai dengan novelnya, Salman Aristo akan menulis naskah untuk film Balada Si Roy, yang nantinya akan mengangkat cerita soal anak muda yang mencari jati diri, anak muda yang mendobrak tatanan agar menjadi lebih baik lagi.

Filmnya akan berlatar era tahun 80-an yang terkenal dengan musiknya yang dinamis dan progresif. Adib Hidayat, jurnalis dan pengamat musik, dipilih untuk mengurasi musik-musik yang akan mengisi film tersebut.

Baca Juga: Balada Si Roy Bakal Difilmkan, Abidzar Al-Ghifari Jadi Pemeran Utamanya

Beberapa nama lain yang juga terlibat, antara lain Padri Nadeak (Sinematografer), Windu Arifin (Desain Produksi), Aghi Narottama (Penata Musik), Mochamad Ikhsan Sungkar (Penata Suara), Aline Jusria (Editor), Angela Suri (Penata Kostum), Lisa Desiana (Penata Rias), Widhi Wicaksono (Penata Laku), Pio Kharisma (Fotografer), Alvin Hariz (Desainer Poster), Nur Alvian (Manajer Lokasi), Sabilal Muhtadin dan Ineke Bajalaras (Produser Lini), Yogi Supra (Asisten Sutradara), dan Ajibonk (Pelatih Akting).

Film Balada Si Roy telah syuting di wilayah Banten, Serang, Rangkasbitung dan Anyer pada awal tahun ini. Filmnya direncanakan bakal tayang pada pertengahan 2021 di bioskop. Tunggu saja ya, mungkin sambil baca lagi novelnya. (*)

Editor : Al Sobry

Baca Lainnya