Sejarah dan Makna Hari Air Sedunia yang Dirayakan Setiap 22 Maret

Senin, 22 Maret 2021 | 12:45
un_water/Instagram

Hari Air Sedunia 2021.

HAI-Online.com – Tahukah kalian bahwa setiap tanggal 22 Maret, warga dunia memeringati Hari Air Sedunia atau World Water Day?

Nah untuk tahun 2021 ini, Hari Air Sedunia mengusung tema 'Menghargai Air' atau 'Valuing Water'.

Dikutip dari Unwater.org, nilai air lebih dari harganya, air memiliki nilai yang sangat besar dan kompleks bagi rumah tangga, makanan, budaya, kesehatan, pendidikan, ekonomi, dan keutuhan lingkungan alam.

Baca Juga: 5 Cara Gampang Jadi Orang Bahagia kek Warga Finlandia, Salah Satunya Wisata ke Hutan

Baca Juga: Kok Bisa 9 Maret Jadi Hari Musik Nasional? Begini Sejarah Penetapannya

Jika salah satu nilai kita abaikan, risiko salah mengelola sumber daya yang terbatas dan nggak tergantikan ini nggak dapat dihindari.

Dilansir worldwaterday.org, Hari Air Sedunia 22 Maret 2021 adalah tentang arti air bagi manusia, nilai sebenarnya dan bagaimana kita dapat melindungi sumber daya vital ini dengan lebih baik.

Sejarah Hari Air Dunia

Hari Air Sedunia diperingati pada tanggal 22 Maret setiap tahunnya sejak 1993.

Dikutip dari UN.org, ide memperingati hari air internasional dimulai pada tahun 1992.

Pada tahun tersebut dilaksanakan Konferensi Perserikatan Bangsa-Bangsa tentang Lingkungan dan Pembangunan di Rio de Janeiro.

Di tahun yang sama, Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa mengadopsi resolusi yang menyatakan tanggal 22 Maret setiap tahun sebagai Hari Air Sedunia, yang akan diperingati mulai tahun 1993.

Hari air diperingati untuk meningkatkan kesadaran bahwa masih ada 2,2 miliar orang yang hidup tanpa akses ke air bersih, serta meningkatkan awareness masyarakat untuk mengatasi krisis air global.

Sementara fokus utama Hari Air Sedunia adalah mendukung pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan 6: air dan sanitasi untuk semua pada tahun 2030.

Baca Juga: Asal-usul Hari Perempuan Internasional yang Diperingati Setiap 8 Maret

Menghargai air

Masih dikutip dari UN.org, saat ini, air berada di bawah ancaman ekstrim dari pertumbuhan populasi, meningkatnya permintaan pertanian dan industri, dan memburuknya dampak perubahan iklim.

Karena masyarakat menyeimbangkan kebutuhan akan sumber daya air, banyak kepentingan orang nggak diperhitungkan.

Dikutip dari laman resmi Kabupaten Probolinggo, ada beberapa cara melakukan konservasi sumber daya air.

Berdasarkan Undang-undang Nomor 17 Tahun 2019 tentang Sumber Daya Air, konservasi sumber daya air dapat dilakukan dengan cara:

Baca Juga: 5 Cara Meredam Stres Biar Nggak Berdampak Buruk ke Kesehatan

1. Perlindungan dan pelestarian sumber air

Ditujukan untuk melindungi dan melestarikan sumber air terhadap kerusakan atau gangguan yang disebabkan oleh daya alam dan yang disebabkan oleh tindakan manusia.

Contohnya dengan nggak menebang pohon dan melakukan penghijauan di daerah resapan air.

2. Pengawetan air

Ditujukan untuk memelihara keberadaan dan ketersediaan air atau kuantitas air sesuai dengan fungsi dan manfaatnya.

Dilakukan dengan cara menggunakan air secara efisien dan efektif, serta dengan mengelola air hujan menggunakan kolam tandon, lubang resapan biopori atau sumur resapan.

3. Pengelolaan kualitas air

Dilakukan dengan cara memperbaiki kualitas air pada sumber air dan prasarana sumber daya air.

4. Pengendalian pencemaran air

Dilakukan dengan cara mencegah terjadinya pencemaran air pada sumber air dan prasarana sumber daya air, yaitu dengan nggak membuang sampah ataupun limbah yang belum diolah ke sumber air.

Baca Juga: Asal Usul Julukan Dewa Kipas Bukan dari Menang Catur Online tapi dari Pingpong

Jadi, yuk bijak-bijak dalam menggunakan air demi masa depan yang lebih baik, sob. (*)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Hari Air Sedunia 2021 Jatuh pada 22 Maret, Ini Sejarah dan Tema Perayaan Tahun Ini

Tag

Editor : Al Sobry

Sumber un.org, tribunnews