4 Rekomendasi Band Sludge Metal Indonesia Buat Lo Fans Eyehategod

Kamis, 11 Maret 2021 | 18:00
Dok. Godplant via Bandcamp

Godplant

HAI-Online.com - Dari sekian banyak sub-genre heavy metal yang ada di dunia, sludge metal menjadi salah satu yang memiliki warna unik tersendiri.

Sub-genre ini sering disebut sebagai hasil kawin silang antara heavy metal dan hardcore punk.The New York Times sendiri menyebutsludge metalmengandung elemendari rilisan pertama Black Sabbath dan kerusuhan a la Black Flag.

Dalam perkembangannya, sludge identik dengan band-band kontemporer antara lain seperti Melvins, Eyehategod, Mastodon, hingga Baroness.

Sejak beberapa tahun terakhir, scene musik Indonesia juga ramai dengan band-band cadas bernuansa sludge. Dan berikut adalah beberapa band lokal untuk rekomendasi lo yang lagi into banget sama sludge metal.

Baca Juga: 5 Rekomendasi Band Industrial Indonesia Buat Lo Fans Marilyn Manson

1. SSSLOTHHH

Masih dari Bandung, SSSLOTHHH mengklaim gaya musiknya sebagai atmospheric sludge metal. Band yang dibentuk pada 2010 lalu ini menawarkan musik bertempo lambat, berat, dan mematikan macam Neurosis, Cult of Lune, dan Russian Circles.

Adapun Sesuai sama gaya musiknya, nama SSSLOTHHH sendiri merujuk pada hewan Kukang (dalam Bahasa Inggris Sloth), hewan yang memang dikenal bergerak lamban.

2. Godplant

Terbentuk pada 2013, band besutan Lawless Jakarta Records ini telah menetaskan debut albumnya pada 2018, berjudul 'Turbulensi'.

Album ini menghasilkan nuansa sludge hingga post-metal yang kental, bertabur riff gitar dengantuning-anrendah, dan vokal teriak nan lugas a la hardcore punk.

3. Vrosk

Salah satu unit cadas dari Bandung. Vrosk menafsirkan musiknya dengan banyak cakupan, mulai dari sludge, drone, hingga doom metal.

Konsep itu pun tampak mengambil wujud dalam musik bernuansa absurd yang mengusung durasi lebih dari 7 menit layaknya lagu-lagu doom metal pada umumnya.

4. Ghaust

Walau udah bubar sejak 2016, Ghaust menjadi salah satu band sludge lokal yang patut terus diingat.

Sekilas tentang band ini, duo yang memainkan kombinasi sludge dan metal eksperimental ini pada masanya sukses menarik banyak penggemar hingga skala Asia Tenggara.

Sebelum berpisah via album'Burning All The Gold', mereka telah mencatatkan peninggalan berupa album self-titledbeserta aksi memukau pas manggung. (*)

Editor : Alvin Bahar

Baca Lainnya