HAI-Online.com- Berkumpulnya tujuh musisi Tanah Air, Iga Massardi, Kunto Aji, Sal Priadi, Baskara/Hindia, Rendy Pandugo, Petra Sihombing dan Asteriska/Barasuara selama tujuh hari di suatu tempat bernama Collabonation Camp telah menjadi sensasi tersendiri.
Setelah sempat jadi perbincangan seru di media sosial pada penghujung tahun lalu, akhirnya kolaborasi ketujuh musisi ini telah membuahkan 3 lagu yang secara berurutan judulnya adalahIrama,PutarandanAngin di Lautan.
Nah, ketiga lagu ini siap diluncurkan ke publik dalam waktu dekat.
Iga Massardi, ketua genk kolab atau mereka menjulukinya dengan KetuaRT Collabonation Camp ini menyebut, isi dari tiga lagu yang dihasilkan itu lebih merespon adanya pandemi yang belum selesai ini.
"Yang ditampikan dari tiga lagu ini adalah merespon adanya pandemi dan lebih ke membawa cerita dan pengalaman 2020, juga melanjutkan untuk menemukan 2021-mu," ujarnya di acara peluncuran Collabonation Camp The Series, di Half Pattiunus, Jakarta Rabu (17/2/2021).
Yap, secara materi, tiga lagu kolaborasi ini mengangkat pesan optimisme menghadapi 2021 yang juga sejalan dengan pesan brand IM3 Ooredoo yang menjadi sponsor utama berkumpulnya tujuh musisi tersebut.
Soal pesan dan rasa lagu yang dihasilkan, Iga menjelaskan, untuk judul Irama, pesan yang ingin disampaikan adalah semangat kebersamaan menghadapi kehidupan di masa pandemi.
"Di lagu Irama kita menemukan kecepatan diri kita sendiri, mungkin di masa pandemi yang sama kita melihat, ah yang lain ada yang udah dapet kerjaan, bisnisnya udah sukses, gue kok masih gini-gini aja, nahIramaini lebih ke ngajak kontemplasi untuk melinat diri sendiri supaya bisasurvivetanpa harus bersaing dengan orang lain," bebernya.
Menurut Iga juga, secara musik laguIramalebih cheerful. "lsinya lebih semangat rame-rame," tambahnya lagi.
Sementara lagu kedua,Putaran, ceritanya nggak jauh darihow to survive, "cuma lebih intim, akustik dan lagunya sepi," bocor Iga lagi.
Nah, untuk judulAngin di Lautan, pesannya lebih ke tentang bagaimana kita setelah berkontemplasi tadi.
"Setelah itu kita mau ngapain? Karena ke depan kita nggak tau hal apa yang akan terjadi, dan dihadapi. Ini lebih keas long aspunyateman dansupport system, biar makinsurvive. Lo nggak mungkin bisa berlayar kalo nggak ada anginnya," katanya mengurup sebagian liriknya.
Fahroni Arifin, selaku SVP- Head of Brand Management & Strategy Indosat Ooredoo yang juga pencetus camp 7 musisi itu sepakat denganpesan yang disampaikan dari tiga lalu yang bakal dirilisnya nanti, bahwa setiap lagu itu ada pesan yang sejalan dengan brand.
"Ini adalah hak musisi untuk membuat karya dengan cara apapun yang mereka lakukan. Collabonation Camp ini menjadimelting spot mereka untuk bersama-sama mengumpulkan ide dan menjadikannya sesuatu," jelasnya di acara yang sama.
Fahroni juga mengaku telah membebaskan para musisi untuk menuangkan idenya dalam bermusik.
Nggak hanya itu, keseluruhan acara selama proses berkolaborasi membuat ketiga karya musik itu pun, ketujuh musisi ini telah dibuatkan dokumenter musik yang telah menjadi tayangan seru untuk dinikmati selama pandemi. (*)