Rawat Kesehatan Mental di 2021 Kamu dengan Metode Release e-Negatif, Begini Caranya!

Sabtu, 02 Januari 2021 | 19:30
Hedrikgiesler

Rawat Kesehatan Mental di 2021 Kamu dengan Metode Release e-Negatif, Begini Caranya!

HAI-Online.com- Merawat kesehatan mental selama pandemi memang tidak mudah. Menurut pakar psikologi, kita harus sering-sering membuang emosi tidak baik alias e-negatif.
Nggak cuma bagi banyak orang stress akibat terkena Corona langsung, mereka yang sehat dari Covid-19 ini pun, dapat mengalami ketegangan mental selama tinggal di rumah sampai 9 bulan lamanya.
Baca Juga: Blending Learning untuk Pelajar 2021, Sekolah Harus Menyenangkan Seperti Ini
Nah,Founder Remedi Indonesia sekaligus Certified Energy Psychology Practioner, Ferry Fibriandanimenyarankan kita untuk bisa mengontrol respon dari kejadian yang dialami kita yaitu diantaramya dengan metode tiga R, yaitu release (melepaskan emosi negatif), reframe (melihat dari sudut pandang berbeda) dan relax (mencari hal yang membuat damai).
Cara Release!
Dalam rekomendasinya, cara kita melepaskan emosi yang tidak nyaman adalah dengan mengidentifikasi peristiwa dan rasa tidak nyaman yang menyertai, caranya hadirkan skala emosi 1-10 (1 sangat nyaman, 10 sangat tidak nyaman).Setelahnya, tanyakan tiga pertanyaan pada diri sendiri, yakni: Bisakah kamu melepaskannya? Maukah kamu melepaskannya dan Kapan kamu ingin melepaskan (emosi)nya?Menurut Febri, yang perlu kamu lakukan adalah mendengarkan pertanyaan, menjawab jujur pertanyaan tersebut dan dengan pengaturan napas, mencoba untuk melepaskan semua emosi tidak nyaman tersebut, sampai ke tahap reframe.
Lakukan berulang kali hingga skala emosi menjadi semakin nyaman.
Salurkan juga dengan kegiatan olahragaatau beraktivitas fisik untuk menjaga imunitas dan kebugaran tubuh, minimal 150 menit per minggu (untuk jenis intensitas sedang), sesuai yang disarankan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

Ambil kelas yoga biar tenang menghilang

Reframe
Selain rilis dengan olah nafas, olah fikir (cari hikmah) dan olah raga, ada juga nih olah cinta misalnya memberikan afirmasi positif dan kebijaksanaan yang bisa kita lihat dari situasi yang sedang dihadapi.Hal lainnya, membaca berita dan hanya dari sumber-sumber yang kredibel, berkomunikasi dengan orang-orang yang mendukung rasa positif, membawa variasi dan kreativitas ke dalam ritual sehari-hari di rumah, misalnya memulai kembali hobby lama selain hanya menonton tv streaming, mencoba resep-resep makanan dengan bahan yang ada.Bagi para single alias jomblo, Ferry juga kembali mengingatkan kamu tetap bisa fokus pada apa yang bisa dikontrol. Daripada stres dengan status single, kamu bisa memulai belajar keluar dari zona nyaman misalnya menggali kreatifitas untuk mencari aktivitas unik, seru dan menghibur atau belajar hal baru yang selama ini tidak sempat dilakukan misalnya main alat musik, melukis, menulis buku dan lainnya.
Reframe juga hisa menenangkan jiwa, yaitu caranya dengan periksakan kondisi diri ke dokter.
Pandemi COVID-19 seharusnya bukan halangan untuk kamu memeriksakan kondisi kesehatan. Nggak harus parno karena harus langsung ke klinik atau fasilitas kesehatan, sebenarnya kamu bisa berkonsultasi secara virtual.
Menueut dokter di UNC Health, Anita Skariah seperti dikutip dari Antaranews, orang dengan penyakit seperti hipertensi dan diabetes sebaiknya memastikan kondisinya terkontrol di samping tetap menerapkan 3M.
"Selain memakai masker, menjaga jarak, dan sering mencuci tangan, garis pertahanan lainnya adalah menjaga kondisi kronis tetap terkendali dengan baik. Ini dapat mencegah tubuh menjadi kewalahan jika harus menghadapi COVID-19," kata Skariah.
Pakar kesehatan juga terus menyarankan kamu memastikan asupan makanan sesuai kebutuhan tubuh dan pilihlah yang sehat.
Pakar diet sekaligus pemilik Nutri Savvy Health, Lauren O'Connor mengatakan, makanan sehat bukanlah tentang merombak pola makan.Beberapa pengganti favorit O'Connor misalnya mengoleskan alpukat pada roti lapis, bukan mayo atau mencampurkan pisang beku dengan setengah cangkir beri sebagai alternatif pengganti es krim.Selain makanan, jangan lupakan waktu tidur yang berkualitas. Umumnya, orang dewasa perlu tidur malam minimal 6-7 jam, menurut dokter umum RS Pondok Indah - Pondok Indah, I Made Tirta Saputra.Pakar kesehatan tidak menyarankan kamu sering begadang atau tidur terlalu larut karena bisa menganggu siklus tidur dan bangun alami tubuh. Begadang misalnya selama beberapa minggu atau bulan, bersiaplah menghadapi risiko terkena kondisi medis lebih serius seperti obesitas, penyakit jantung dan diabetes.
Relax
Kamu tidak harus terpenjara dalam rumah keluar sebentar itu akan membuat kamu tenang.
Jangan gara-gara pandemi COVID-19, sebagian orang yang mengubah bahkan membatalkan rencana liburan tahun lalu jadi kepimira twrua dan stress.
Tenang, orang-orang masih bisa menemukan cara untuk berlibur di tengah pandemi yakni dengan cara memilih lokasi liburan yang lebih dekat ke rumah dan melakukan staycation di lokasi privat.Psikolog Ann-Louise Lockhart seperti dikutip dari Insider mengatakan, bepergian atau berlibur mungkin terkesan manja tetapi sebenarnya ini terkait dengan kesehatan mental dan ini membuatnya sangat penting.
Baca Juga: Resmi, Liburan Natal dan Tahun Baru Pake Mobil Pribadi Nggak Wajib Tes Swab Antigen, Asalkan di JabodetabekBahkan, sekedar perjalanan singkat (dengan menerapkan 3M) bisa membuat perbedaan yang dapat membantu mendukung kesehatan mental kamu, anggota keluarga dan teman_yang kompak jaga jarak fisik.Skariah juga mengajurkan kamu sekadar keluar dari rumah dan menikmati alam di sekitar. Sinar matahari di luar ruangan dapat membantu kamu menghilangkan stres, terutama jika kamu sering menatap cahaya buatan yang dipancarkan dari layar komputer."Berjalan-jalanlah sebentar atau sekadar menikmati udara segar dan sinar matahari. Kamu bakal merasa segar lagi," kata dia.
Cobalah, jalankan agenda release, reframe dan relax kamu di 2021 mu. (*)

Editor : Al Sobry

Baca Lainnya