Quarantine Tales, 5 Film Dengan Beda Genre dari 5 Sutradara Siap Tayang 18 Desember di Bioskop Online

Rabu, 16 Desember 2020 | 18:35
Dok GoodWork Indonesia

tangkapan layar saat presscon bersama para sutradara dan pemeran Quarantine Tales yang akan tayang di Bioskop Online pada 18 Desember mendatang.

HAI-Online.com-Film Quarantine Tales hasil kolaborasi Bioskop Online dengan Base Entertainment segera tayang pada 18 Desember 2020, eksklusif di Bioskop Online.

Baca Juga: Film Balada Si Roy Punya Treatment Khusus untuk Garap Musik Pengiringnya

Film ini diharapkan menjadi tontonan yang menghibur sekaligus menjadi catatan akhir tahun yang merangkum perjalanan kehidupan di tahun 2020.

“Dengan dirilisnya film ini kita bisa melihat bahwa di tengah kondisi yang serba terbatas akibat pandemi, para kreator bisa tetap menjaga kreatifitasnya dan menjaga pertumbuhan industri perfilman dengan bekerja sama dan bersinergi.

"Itulah yang dilakukan oleh Bioskop Online bersama dengan BASE Entertainment.” demikian disampaikan Ajeng Parameswari, President Digital Business Visinema Group.

Baca Juga: Fesyen Santai Ala Justin Bieber Kembali In dengan Celana Cargo 90-an

“Bioskop Online ingin bertumbuh bersama ekosistem industri perfilman, dan melalui proyek Quarantine Tales ini kami berusaha mendorong proses bertumbuh itu".

"Dari sisi kreatif, film ini unik sekaligus relevan karena memotret berbagai aspek kehidupan selama masa karantina,” lanjut Ajeng Parameswari.

Quarantine Tales bukan cuma unik karena mengangkat aspek kehidupan selama karantina, tapi pada proses penggarapannya pun menjadi tantangan tersendiri karena harus dilakukan di tengah kondisi serba terbatas.

Dian Sastrowardoyo salah satu sutradara di Quarantine Tales ikut merasakan pengalaman yang menantang.

Selain pertama kalinya menjajal posisi sebagai sutradara, Dian Sastrowardoyo juga harus menjalani syuting dengan mematuhi protokol kesehatan.

Baca Juga: Mondo Gascaro: 2020 Tahun Sulit, tapi Juga Tahun Spesial Buat Musisi

“Kita lumayan sadis, kita pastikan area clear, mewajibkan hasil swab dan kita tetap pakai masker. Semua jadi nyaman banget, kru dan aktor sama-sama enak kerjanya. Ayo sama-sama saling jaga selama di lokasi.”, ucap Dian Sastrowardoyo.

Meski serba terbatas, namun semua pemain yang terlibat, tetap maksimal memberikan yang terbaik. Termasuk Adinia Wirasti, yang berperan sebagai Ajeng dalam cerita Nougat, yang disutradarai Dian Sastrowardoyo.

Adinia mengungkapkan bahwa perannya selain sangat erat dengan kondisi pandemi tapi juga memiliki banyak makna, terutama tentang hubungan dalam keluarga.

“Ajeng ini unik, karena Nougat ini pendek, tetapi dunianya luas. Ini bukan hanya bisa dilihat dari sisi pandemi, tapi bagaimana si Ajeng ini menjadi jembatan di keluarganya,” ucap Adinia Wirasti.

Adinia Wirasti berharap film ini akan menjadi tontonan yang menghibur dan relate dengan kondisi saat ini.

Sementara itu, Roy Sungkono yang memerankan tokoh Didit Iseng dalam cerita Prankster juga mengungkapkan dirinya tertantang untuk terlibat di film ini.

Tantangannya bukan terkait kondisi pandemi, tapi justru tentang karakter yang akan ia perankan.

Di mana ia akan berperan sebagai seorang youtuber yang terkenal dengan konten prank-nya.

"Yang menjadi tantangan adalah menjaga energi di film ini, karena nanti ceritanya lagi live dan harus bisa membawa itu, harus bisa menjaga dan menyampaikan energinya," ujar Roy Sungkono.

Meski memiliki garis besar tentang pandemi, tetapi kelima cerita di Quarantine Tales memiliki warnanya masing-masing, seperti yang diharapkan oleh Shanty Harmayn, produser dan CEO Base Entertainment.

Baca Juga: Dian Sastrowardoyo Ungkap Sulitnya Jadi Sutradara Film Quarantine Tales, Ini 3 Faktanya!

“Kami ingin menampilkan ragam perspektif di film ini. Kebetulan kelima cerita ini punya genre yang berbeda. Benang merahnya, di share experience itu dan film ini akan menjadi catatan reflektif, dari cerita yang tidak disangka-sangka,” ungkap Shanty Harmayn.

Quarantine Tales adalah film tentang lima kisah yang menyuarakan rasa kehilangan dan terhubung kembali, bayangan masa lalu, ilusi mimpi, balas dendam, dan rasa bersalah.

Kelima kisah ini digarap oleh 5 sutradara yang berbeda yaitu; Ifa Isfansyah (Cook Book), Jason Iskandar (Prankster), Sidharta Tata (The Protocol), Aco Tenri (Happy Girls Don't Cry) dan Dian Sastrowardoyo (Nougat).

Tokoh-tokoh dalam setiap kisah mewakili berbagai emosi yang dominan dirasakan manusia selama pandemi: marah, cemas, bingung, takut, bahkan menjadi oportunis.

Setiap karakternya juga menggambarkan rasa keterpisahan: terpisah dari keluarga, berjarak dari masa lalu, terputus hubungan dengan kawan baik, bahkan berjarak dari identitasnya sendiri dan mewakili banyak emosi.

Jangan lupa, film ini bisa disaksikan mulai 18 Desember 2020, secara eksklusif di www.bioskoponline.com, dengan harga tiket hanya Rp 10.000,- (sepuluh ribu rupiah). (*)

Tag

Editor : Al Sobry