Odading Mang Oleh Viral, Kue Ini Udah Ada Dari Zaman Penjajahan, Kabarnya Namanya Dari Nyonya Belanda

Selasa, 15 September 2020 | 06:49
Facebook

Odading Mang Oleh

HAI-ONLINE.COM - Viralnya video meme 'Odading Mang Oleh' yang dibuat oleh sosok bernama Mang Ade Londok, bikin Kue Odading viral.Per Selasa (15/9) saat artikel ini ditulis, Odading jadi keyword yang trending di Twitter, dengan total 33 ribu tweets!Nah, uniknya masih banyak lho yang nggak tau Odading itu apaan.Memang sih, di beberapa daerah kue ini sulit didapat, atau namanya bukan Odading. Di Jakarta, misalnya, lebih dikenal sebagai "Kue Bantal".Konon Odading adalah jajanan yang sudah ada di Indonesia sejak jaman penjajahan Belanda.

Sastrawan Remy Sylado menyebutkan dalam bukunya, 9 dari 10 bahasa Indonesia Adalah Asing dan Bahasa Menunjukkan Bangsa, bahwa asal-usul nama Odading adalah dari Nyonya Belanda.

Baca Juga: RIP JK Rowling Trending, Tapi Penulis Harry Potter Tersebut Nggak Meninggal, Gini CeritanyaDulu sih, nggak ada yang menyebut bahwa makanan ini dinamakan sebagai Odading. Namun pada suatu hari, ada seorang Nyonya Belanda yang keheranan dengan anaknya yang menangis minta untuk dibelikan kue yang dijual oleh anak kampung di seberang jalan.Kemudian si Nyonya menuruti keinginan anaknya dan bersama anaknya ia menuju tempat penjual kue itu.

Sesampainya di sana, si Nyonya yang penasaran menyuruh si penjual untuk membuka daun pisang yang menutupi kue.Begitu melihat bentuk kue itu, si Nyonya berkata kepada anankanya "O, dat ding?" Yang artinya "O, barang itu?" (Ngomong dong dari tadi!). Sejak saat itulah, Kue itu akhirnya dinamai dengan "Odading".Kisahnya persis seperti Gedang dalam bahasa Jawa yang berarti Pisang.Kabarnya, 'Gedang' berasal dari kata 'goddank' (bahasa Belanda) yang artinya "terima kasih Tuhan".Dikisahkan, dulu tentara Belanda dikasih pisang oleh warga setempat, lalu berucap terima kasih.Jadi nggak heran juga kalo gedang di bahasa Sunda artinya malah pepaya. Mungkin, tentara Belanda di Bandung dikasihnya pepaya, bukan pisang. Hehehe.

Editor : Alvin Bahar

Baca Lainnya