Viral Kepala Desa Berpenampilan Gahar dengan Tubuh Penuh Tato, Begini Kisah di Baliknya

Senin, 14 September 2020 | 18:00
Kompas.com

Kades Hoho

HAI-Online.com - Khusunya di masyarakat Indonesia, orang bertato acapkali dihubung-hubungkan dengan segala sesuatu yang negatif, seperti aksi premanisme hingga tindakan kriminal.

Bagaimanapun juga, itu bisa jadi hanya sekadar anggapan yang udah ketinggalan zaman, bukan?

Sebab, nyatanya nggak setiap orang bertato itu bisa dinilai punya kelakukan yang menyimpang, madesu, ataupun nggak bermanfaat bagi masyakarat.

Buktinya, pria bernama Welas Yuni Nugroho kini menjabat sebagai seorang Kepala Desa kendati memiliki tampilan gahar dengan adanya tato di sekujur tubuhnya.

Mengutip Kompas.com, pria 36 tahun dengan sapaan akrab Hoho ini merupakan Kepala Desa Purwasaba, Kabupaten Banyumas, yang belakangan jadi sorotan warganet.

Sebabnya adalah karena fotonya yang menampilkan badan penuh tato beredar luas di dunia maya.

Mengenai dirinya yang tengah viral dan jadi perbincangan para netizen, Hoho pun mengaku terkejut.

Dalam wawancara dengan Kompas.com, Hoho tampak begitu terbuka untuk menceritakan kisahnya yang terbilang unik perihal tato, hingga kiprahnya sebagai pejabat publik.

Pria yang menjabat sebagai Kades sejak 2019 itu mengungkapkan, tato yang memenuhi 90 persen dari tubuhnya itu pertama kali dibuat saat ia duduk di bangku SMA.

"Hampir 90 persen (badannya) penuh tato, yang bersih hanya wajah, leher, sama telapak tangan dan kaki," kata Hoho, seperti dikutip dari Kompas.com.

Kompas.com

Kades Hoho

"Pertama dulu ditato di Bali. Awalnya sedikit-sedikit, karena takut sama orangtua, sembunyi-sembunyi, tapi akhirnya ketahuan juga waktu habis mandi," sambung Hoho.

Menurut Hoho, tato yang menutupi hampir seluruh tubuhnya merupakan bagian dari masa lalu.

"Kenakalan remaja biasalah, waktu SMA dikeluarin sampai enam kali. Waktu kuliah juga ngawur," kata pria lulusan Fakultas Hukum Universitas Sultan Agung (Unissula) Semarang ini.

Sempat ditentang saat maju sebagai Kades

Ketika maju sebagai kades, Hoho sempat tuai pro dan kontra. Penyebabnya apalagi kalau bukan penampilannya yang penuh tato.

Ia pun mengungkapkan kalo hal tersebut menjadi senjata bagi para lawan ppolitik untuk membuat isu buruk tentang dirinya.

“Pasti, lawan politik mau menjatuhkan, apalagi saya punya kekurangan, jadi omongan setiap hari, tapi saya nggak ambil pusing,” kata Hoho.

Nggak begitu peduli dengan omongan buruk orang lain, doi pun bertekad buat maju terus dan terbukti di saat pemilihan dirinya dipercaya masyarakat untuk memimpin Desa Purwasaba.

Baca Juga: Viral di Medsos, Polisi Selidiki Video Rombongan Sepeda Masuk Tol dan Nekat Lawan Arah

Sosok yang peduli masyarakat terlepas stigma soal tato

Terlepas dari tato di tubuhnya, Hoho selaku Kepala Desa selalu berupaya melakukan yang terbaik untuk melayani warganya.

Belum lama ini, ia menyumbangkan mobil pribadinya untuk operasional desa, selain juga berencana membeli mobil ambulans desa untuk melayani kebutuhan warga.

Menurut Hoho, dana tersebut berasal dari celengan pribadinya.

"Nggak pakai APBDes, karena terbatas, paling setahun Rp 1 miliar. Untuk infrastruktur saja (APBDes) belum mencukupi, kurang banget," kata Hoho.

Hoho sendiri berlatar belakang sebagai pengusaha. Ia pun diketahui cukup lama menjadi kontraktor dan pemilik usaha penyewaan alat berat.

"Kades-kades terdahulu sudah baik, tapi saya akan berusaha lebih baik lagi," kata Hoho. (*)

Editor : Alvin Bahar

Baca Lainnya