HAI-ONLINE.COM - Tama (gitar), Dodhy (gitar), Izzi (keyboard), Bebe (bas), Andhika (vokal) dan Mm (drum) adalah teman sepermainan dl daerah Ratulangi, Lampung. Karena sama-sama punya hobi bermusik, mereka coba membentuk band, 4 Juli tahun 2005 lalu. Dan, lahirlah Kangen band! Kenapa Kangen? "Filosofinya simpel aja. Kalo nggak ketemu sama anak-anak yang lain suka kangen. Berharap aja fans kita nantinya juga gampang kangen sama band kami nantinya," ujar Dodhy sambil diamini yang lain, dikutip dari arsip HAI. Nggak pake lama, Dodhy cs langsung ngulik-ngulik lagu dan musik yang pas untuk band ini. Nggak berapa lama juga mereka memutuskan masuk studio. "Kami mutusin buat ngerekam demo. Berharap ada radio yang tertarik muter lagu kami," ujar Andhika sang vokalis serius. Di radio lagu mereka emang jalan. Airplay-nya di radio cukup kenceng, paling nggak buat di daerah Lampung dan sekitarnya. Ngeliat animo yang cukup besar, ada oknum nggak bertanggung jawab muncul.
Baca Juga: 10 Tahun Album Ad Astra Per Aspera - Pee Wee Gaskins: Simak Interview HAI dengan PWG Soal Album TersebutDemo lagu mereka, Penantian Yang tertunda diselipin dalam CD kompilasi baad Indo di lapak bajakan. Ternyata eh ternyata, singel itu sukses mengangkat nama Kangen band. CD bajakan mereka laku keras. Penyebarannya merata dari Sumatera sampe Sulawesi. Konon CD bajakan itu laku sampe jutaan kopi. "Kami sendiri bingung. Kenapa bisa sampe kayak begini. Kami juga bingung harus berbuat apa," giliran Bebe angkat bicara. Makin bingung karena muncul juga Kangen band bajakan. "Kalo nggak salah ada empat atau lima band yang mengaku Kangen. Nggak salah juga sih soalnya mereka tau lagu kami tapi mereka nggak tau kami yang mana. Kami nggak pernah muncul di TV. Yang ini agak repot ngatasinnya," bilang Andhika. "Yah kami makin pasrah aja. Berharap suatu saat ada jalan buat kami," timpal Dodhy. Sementara Kangen band lagi mencari label, Warner Music Indonesia (malah) lagi mencari Kangen band yang asli.
Warner coba mencari kontak Kangen Band dari radio-radio di Lampung. Jodoh emang nggak kemana, biar kata udah ganti manajemen keberadaan Kangen akhirnya ditemukan. Nggak perlu nunggu waktu yang panjang. Warner langsung nawarin mereka album beneran! "Seneng banget akhirnya bisa ketemu label," komentar Kangen band sambil tersenyum lebar.Tapi ya meski dapet airplay gede, direkrut Warner, tetep aja ada yang nggak suka sama Kangen Band. Terutama anak muda pada masa itu.Ya nggak bisa disalahin juga sih kalo nggak suka. Toh memang pada masa itu, bisa dibilang ada sejumlah alasan kenapa Kangen Band bisa dibenci.Nah, sekarang kita kilas balik dulu yuk. Apa sih yang bikin Kangen Band dibenci pada masa itu?
Kualitas rekaman nggak okeKalo mengaku anak band, atau minimal pecinta musik, harusnya alasan ini yang keluar duluan! Karena, hal ini yang memang amat bisa dirasakan. Entah kenapa, nggak seperti album band lain, produser sepertinya nggak terlalu ambil peduli sama kualitas rekaman band ini. Coba deh dengerin album perdana mereka, Tentang Aku. Kau dan Dia. Kualitas rekaman seluruh lagu yang ada di sana, persis kayak demo.
Sama sekali nggak terlihat sentuhan produser yang membuat album ini jadi terdengar lumayan. Parahnya, ada beberapa lagu yang vokalnya fals. Bener-bener nggak pas buat sebuah studio album. Coba lebih dipoles, mungkin hasilnya bisa lebih maksimal.
Lagunya cemenAlasan ini sering banget kita denger saban kali ada orang ngomongin band Lampung ini. Katanya, lagu-lagunya terlalu melayu dan mirip sama band yang udah duluan ada. Dari segi lirik pun begitu.Jujur aja, memang lagunya terdengar terlalu pasaran. Terasa kurang bermutu karena sudah pernah dibikin band lain. Tapi, faktanya, memang lagu-lagu kayak gini yang disukai bangsa Indonesia sih. Kalo mau jujur, silakan dengar lagu Kangen. Sebenernya musik mereka cukup catchy. Dan, hal ini pula yang membuat album bajakannya laris manis ratusan ribu kopi. Jujur aja, kalo dari segi lagu, mereka sudah mampu menangkap selera pecinta musik Indonesia kebanyakan. At least pada masa itu.Belasan tahun kemudian, musik melayu pop ala Kangen Band dkk nggak dibenci lagi. Anggapan kitch = keren dan faktor nostalgia, bikin lagu mereka laku di acara karaoke, bahkan muncul juga di Synchronize Fest.Intinya, gelar norak belum tentu selamanya bertahan.
Sebagian dikutip dari arsip Majalah HAI.