Psikologis Para Penyuka Musik Metal Diungkap Sebuah Riset Ini, Hasilnya Beragam

Selasa, 30 Juni 2020 | 20:55
Jacek Karczmarczyk/Wikimedia Commons

Ilustrasi fans musik metal

HAI-Online.com - Preferensi musik memang dapat mencerminkan karakter dari seseorang.

Yap, dengan menilik selera musiknya, kita agaknya bisa menerka secara akurat kepribadian seseorang, yang makin kentara apabila orang tersebut condong ke sebuah genre musik tertentu.

Dan hal ini pun turut berlaku ke mereka yang sangat into musik heavy metal.

Baca Juga: Carut Marut PPDB DKI Jakarta Diadukan ke Ombudsman karena Dinilai Nggak Adil dan Salahi Aturan

Nah, pada 2013 lalu, dilakukan sebuah penelitian oleh Universitas Westminiter di London, Inggris, yang mengkaji para fans musik metal yang dibahas dari sisi psikologis.

Para peneliti pun menemukan kalo banyak penggemar musik metal setajinya memang memiliki pola kepribadian tertentu.

Penelitian yang telah diterbitkan dalam Psychology of Aesthetics, Creativity, and the Arts itu mengikutsertakan 414 responden, yang hampir setengahnya adalah mahasiswa yang mendengarkan lagu-lagu dari band cadas seperti Overkill, Enslaved, Disturbed dan Cradle of Filth, dan menilai seberapa besar kesukaan mereka pada jenis musik ini.

Mereka pun menjawab survei yang berhasil Baca Juga: Jadi Dambaan Wanita, Ini 12 Cara Mengubah Diri dari Cowok Biasa Menjadi Pria Alfa yang Keren Totalmengungkap keunikan mereka dari sisi piskologis yang diukur dengan konsep Kepribadian Big Five (Big Five Personality Traits).

Hasil survei mendapati kalo para penyuka metal cenderung memiliki pola pikir progresif yang berhubungan dengan keinginan untuk menjadi unik, harga diri (self-esteem), dan sikap terhadap otoritas dan religiusitas.

Baca Juga: 'Master Of Puppets' Resmi Terpilih Jadi Lagu Terbaik Metallica Versi Para Fans

Dan cukup bisa ditebak, penggemar heavy metal memang lebih cenderung laki-laki yang tidak menyukai otoritas, dan merasa perlu menjadi unik.

Penikmat heavy metal juga dikatakan cenderung punya kepribadian yang terbuka.

Asumsinya, para peneliti menulis, orang-orang dengan kepribadian yang lebih terbuka akan lebih tertarik pada musik yang "intens, memikat, dan menantang," seperti heavy metal.

Namun, di sisi lain, penggemar metal dalam penelitian ini disebut cenderung memiliki harga diri yang relatif rendah (low self-esteem). Sehingga, mendengarkan musik metal menjadi jalan keluar bagi mereka untuk mengatasi kondisi tersebut.

"Jenis emosi yang dihasilkan oleh musik metal dapat membantu meningkatkan self-esteem dan mempromosikan evaluasi diri yang positif di antara mereka yang memiliki self-esteem rendah," tulis penelitian tersebut.

Memang, hasil ini hanya agaknya hanya berlaku untuk beberapa ratus fans metal di Inggris.

Tetapi, para peneliti menyimpulkan bahwa studi ini setidaknya dapat membantu publik memahami lebih dalam mengapa ada beberapa orang yang tertarik pada musik alternatif atau non-arus utama.

"Daripada memberi stereotip ke para fans metal dengan perilaku menyimpang, antisosial, atau kekerasan, akan lebih bermanfaat untuk memahami kebutuhan dan keunikan psikologis mereka," pungkas penelitian tersebut. (*)

Tag

Editor : Al Sobry

Sumber Popular Science