HAI-Online.com -Geprek Bensu dan I Am Geprek Bensu identik sama logo ayamnya yang warna merah dan oranye.
Ternyata logo utama dengan ayam gagah itu disebut netizen diambil dari web grafis gratis.
Polemik Geprek Bensu dan I Am Geprek Bensu masih terus bergulir sampe sekarang. Berawal dari nama 'Bensu', kedua belah pihak ngerasa sama-sama berhak untuk menggunakan kata 'Bensu' sebagai merek dagang.
Baca Juga: Paha Ayam dan Dada Ayam Punya 5 Kandungan Nutrisi Berbeda, Kamu Tim yang Mana?
Presenter kondang Ruben Onsu punya merek Geprek Bensu, sementara pengusaha Benny Sujono mengelola I Am Geprek Bensu.
Selain nama, logo kedua usaha ayam geprek ini juga mirip. Kadang bikin pelanggan sulit bedain secara sekilas.
Terlihat logo Geprek Bensu dan I Am Geprek Bensu nampilin sosok ayam yang gagah sebagai fokusnya. Lalu ada tulisan 'Geprek Bensu' di bagian depan. Pada merek Benny Sujono, ditambahkan kata 'I Am' di samping.
Logo didominasi warna oranye dan merah yang eye catching. Logo ini lantas digunakan sebagai atribut promosi di masing-masing gerai restoran.
Akan tetapi siapa sangka sosok ayam di logo Geprek Bensu dan I Am Geprek Bensu disebut-sebut diambil dari web grafis tak berbayar.
Baca Juga: Meski Ada Sisa, Jangan Panaskan Kembali 6 Jenis Makanan Ini Kalo Nggak Mau Kena Bahaya
Hal ini diungkap netizen @morninglatte_ di Twitter. Dalam thread pada 14 Juni 2020, dia menyayangkan kalo urusan hak cipta di Indonesia nggak dianggep serius. "F*ck copyright, hak cipta hanyalah milik Tuhan semata," sindirnya.
Thread itu udah dapet lebih dari 36 ribu likes dan diretweet sampe 15 ribu kali saat berita ini ditulis.
Netizen bernama Niel ini menampilkan logoGeprek Bensu, I Am Geprek Bensu, dan sosok logo ayam yang bisa diunduh dari web Freepick.
"Gue bikin twitt ini awalnya cuman buat bentuk singgungan kepada brand-brand besar di luar sana yang masih minim banget kesadarannya tentang pentingnya visual dan HAK para pegiat dan pekerja di industri kreatif," ungkap Niel di awal thread.
Cowok yang kerja sebagai Graphic Designer ini mempertanyakan sejumlah hal soal pemakaian logo ayam.
Baca Juga: Berat Badan Cowok Ini Naik Jadi 279 Kg Selama 5 Bulan Diem di Rumah Aja
"1. Yes freepick merupakan website penyedia asset grafis secara gratis (walau beberapa ada yang harus bayar) tapi freepick sendiri punya kebijakan atas asset yang ada di websitenya, yaitu ga boleh ngejadiin asset yang ada di freepick sebagai logo untuk brand profit."
Niel melanjutkan, "2. KALAUPUN, ternyata si pelopor brand geprek" itu udah ngebeli karya si illustrator/designer tersebut, masa iya ga ada kesepakatan bahwa karya orisinil nya sudah di beli dan hak pakainya cuman untuk 1 pihak? karena nyatanya illustrasi ayam tersebut di pakai di 2 brand berbeda."
"3. Gue udah download files di freepick dan logo-logo di atas dan gue coba trace ulang, dan gue berani bilang bahwa illustrasi yang ada di dua logo di atas adalah hasil tracing ulang, karena kalau di perhatiin lagi dari struktur illustrasi dan komposisinya sudah di revisi," cuitnya lagi.
Tak lupa Niel mengunggah hasil tangkap layar yang menyebut kebijakan penggunaan logo dari web Freepik. Tertulis kalau logo tersebut memang bisa diunduh gratis, namun penggunaannya tidak boleh untuk merek dagang, bisnis sungguhan, dan logo organisasi.
Niel bahkan sempat menghubungi langsung desainer/ilustrator logo ayam di web itu, namun sang pemilik logo seperti lebih milih nggak mau besarin masalah ini. Netizen bahkan ada yang berkomentar "Tp ga salah kok make gambar ayam itu.. lha.. yg bikin juga ga komplen. Soalnya emang digratisin."
Komentar ini lalu dibalas netizen lain, @Divamhs. Ia menulis, "Gratis dalam artian "free for personal use" biasanya. Jadi kalo dijadiin logo brand untuk jualan ya harus lewatin tahap selanjutnya lagi. Kalo semua hal di freepik itu free enak banget dong tinggal nyomot-nyomot seenaknya aja."
Ada pula @rino_cuk yang nambahin, "Sebenarnya ga masalah asalkan untuk tugas2 sekolah/kuliah,karna mereka tidak mendapatkan uang dari karya yg mereka ambil. Beda kalau perusahaan yg mengambil karya tersebut tanpa minta izin, kalau ketahuan tergantung designernya."
Juga @tunggudingin yang ngasih ilustrasi pemakaian logo "free for personal use". Ia menulis, "Free for personal use (ffpu) itu bukan buat jualan/commercial gres. Ffpu itu misalnya kamu bikin acara demonstrasi masak ayam geprek diselnggarakan oleh orgnsasi kampus. Nah itu free. Tp, klo mau dipake buat bisnis (logo perusahaan) harus beli dr ilustratornya."
Pendapat lain ditulis sama @RayApartment. Ia menduga bisa aja kedua belah pihak yaitu Ayam Geprek Bensu dan I Am Geprek Bensu nggak tahu asal-usul logo merek mereka.
"Dua perusahaan tersebut bisa jadi udah bayar mahal ke anak desain buatin logo yang ga taunya comot dari freepik," tulisnya. (*)