7 Film Bertema Perjuangan Perempuan yang Pas Ditonton Saat Hari Kartini

Selasa, 21 April 2020 | 07:31

7 Film Bertema Perjuangan Perempuan yang Pas Ditonton Saat Hari Kartini

HAI-Online.com –Selamathari Kartini 2020, guys! Momen ini menjadi salah satu cara lho bagi cowok untuk bisa mengenal dan mengerti gimana sih cewek-cewek thougtini bisa melakukan perjuangan hidup dengan cara mereka sendiri sampai jadi kebanggaan orang banyak.

Nah, dengan tahu adanya perempuam-perempuan yang seberjuang itu, laki-laki bakal tersadarkan akan hak dan juga kewajiban yang setara, sehingga dalam kehidupan nyata bisa saling jalan bersama.

Buat kalian yang mencari inspirasi lewat film bertema perjuangan perempuan,coba deh tengok 7 film rekomendasi HAI ini, yang sengaja dipilih karena alur dan ceritanya mampu mengingatkan kita pada perjuangan RA Kartini dan perempuan pada umumnya.

Baca Juga: Nggak Kalah dari Kartini, Kakaknya Kartono Dijuluki Si Jenius dari Tanah Jawa

Sebenarnya, inspirasi RA Kartini sudah banyak sekali difilmkan. Bahkan, terdapat dua judul film Indonesia menyertakan Kartini, salah satunya menuai banyak pujian.

1. Kartini (2017)

Buat kalian yang baru ngerasain gimana sih kehidupan #dirumahaja, nah film biografi yang disutradarai oleh Hanung Bramantyo ini jadi contoh yang pas.

Kartini dalam film tersebut merupakan sosok yang terkekang oleh budaya. Mengharuskan perempuan berada di dalam rumah, mengurus urusan rumah tangga, bertutur yang sopan, dan menurut apa kemauan lelaki.Dengan label perempuan yang lembut, pasif, Kartini muda menganggap keluarga sebagai penjara yang dapat menghilangkan kemerdekaannya.

Untung ada Marie Ovink, istri seorang pegawai administrasi kolonial Hindia Belanda yang mengenalkannya pada jurnal De Hollandsche Leile.Lewat jurnal itu Kartini mempunyai sahabat pena dari Belanda bernama Estella Zeehandelar. Melatihnya meningkatkan kemampuan literasi yang baik.

Baca Juga: Nggak Kalah dari Kartini, Kakaknya Kartono Dijuluki Si Jenius dari Tanah JawaKemudian ia berkenalan dengan buku-buku lain seperti Max Havelaar, Surat-Surat Cinta; Kekuatan Gaib, hingga roman feminis Goekopp de-Jong Van Beek yang lambat laun membuka wawasannya.

Adegan ini jadi salah satu contoh yang bikin banyak orang percaya, buku adalah jendela dunia. Dan menulis adalah bentuk keterbukaan pikiran, makanya Kartini dalam film tersebut jadi sering menukar cerita, gagasan dan pendapat soal kehidupan di tanah Jawa.

2. Srikandi (2016)

Selain sosok kartini yang diangkat secara langsung, ternyata ada juga lhofilm-film bertema emansipasi wanita untuk menghargai perjuangan RA Kartini.

Film Srikandi salah satunya sangat cocok untuk disaksikan bersama keluarga di Hari Kartini.

Film yang dibintangi oleh Tara Basro, Bunga Citra Lestari, dan Chelsea Islan ini mengambil latar belakang olahraga.

Ketiganya adalah atlet panahan dan hidup di latar belakang keluarga yang berbeda.

Masalah yang mereka hadapi juga berbeda, hingga akhirnya dipersatukan menjadi tim panahan yang mewakili Indonesia di Summer Olimpyc 1988 di Seoul, Korea Selatan.

Baca Juga: Kominfo Sebar Pesan Singkat Berisi Status IMEI Kamu Pagi Ini

3. Marlina Si Pembunuh Empat Babak

Film Garapan Mouly Surya ini mampu menyihir penonton karena menampilkan perjuangan perempuan independen yang berbeda diperankan oleh Marsha Timothy.Marlina yang saat itu didatangi oleh Markus untuk merampok dan memperkosanya dengan terang-terangan melawan. Menebas kepala Markus sampai buntung, lalu ia tenteng menuju tempat peradilan.Marlina dalam film mempunyai simbol minoritas diantaranya adalah perempuan, miskin yang hidup di daerah terpencil, dan tidak berpendidikan.Dalam adegan, Marlina membawa kotak berisi kepala yang dia bawa ke kantor polisi. Menceritakan kisah perampokan dan pemerkosaan yang dialami olehnya. Tetapi, polisi tidak menanggapi Marlina dengan serius. Malahan ia berkomentar bahwa seharusnya Marlina enjoy menikmati pemerkosaan.Seluruh film ini berbicara tentang power, kontrol, dan dominasi. Penggambaran ini muncul dalam visual seperti saat Marlina membunuh beberapa orang setelah menyantap sup ayam.

Dia menatap kamera dengan tersenyum ke penonton. Film ini ingin menyampaikan siapa yang berkuasa (Marlina) dan siapa yang harus tunduk (laki-laki). Takood.

Baca Juga: Dua Nomor Operator untuk Cek Status IMEI Ponsel Biar Tetap Dikasih Lancar Akses Internet

4. The Croods (2013)

Film yang satu ini merupakan jenis film animasi buatan Dreamwork Animation.

Meskipun berupa film animasi, kisah Eep yang tinggal bersama keluarga manusia di gua terbilang cerdas.

Eep yang ditantang ayahnya tinggal di gua, pada akhirnya bertekat untuk mengekang perintah sang ayah.

Akhirnya, Eep yang memiliki tekad kuat dapat melihat dunia yang bergitu terang dan indah.

5. Wedding Dress (2010)

Film yang berasal dari negeri gingseng, Korea Selatan ini menceritakan kisah seorang single mother yang harus bekerja keras untuk sang anak.

Baca Juga :Hari Kartini 2019: Contek 10 Inspirasi Ucapan Selamat Hari Kartini dalam Bahasa Inggris yang Cocok untuk Update Status

Ko-woon hanya tinggal berdua dengan sang anak, So-ra yang masih bersekolah tingkat dasar.

Ko-Woon yang bekerja sebagai desainer baju pengantin jarang ada waktu untuk mengurus So-ra.

So-ra pun berusaha untuk mandiri dan tak jarang kesal dengan sang mama.

Film ini akan membuat kamu bercucuran air mata jika melihatnya.

6. Iron Lady (2011)

Film bergenre drama-biografi ini menceritakan tentang perjuangan wanita yang ingin membuktikan perannya dalam pemerintah negara.

Perjuangan yang dilakukan sejak masih kecil oleh Margaret Thatcher mampu mewujudkan harapannya.

Akan tetapi, pada akhirnya ia harus kembali berjuang melawan sakit dementia yang dialaminya di masa tua.

Film inspiratif ini pernah menerima beberapa penghargaan dari Academy Award, Golden Globe, dan Emmy Award.

Baca Juga :Jangan Ikut Bingung, 5 Jurus Ini Bisa untuk Menenangkan Cewek yang Lagi Nangis

7. Sokola Rimba (2013)

Film yang disutradarai Riri Riza ini cocok disaksikan di Hari Kartini.

Pasalnya, film ini menceritakan tentang perjuangan Butet Manurung, aktivis dan pelaku pendidikan bagi masyarakat terpencil di Indonesia.

Baca Juga :Riri Riza Sempat Takut Sokola Rimba Diprotes

Butet mengajarkan baca-tulis dan berhitung kepada anak-anak Suku Anak Dalam yang tinggal di hulu sungai Makekal di bukit Dua Belas, Jambi.

Ia menggunakan metode antropologis, di mana tidak hanya mengajarkan ilmu pengetahuan, tapi juga tinggal dan hidup bersama masyarakat yang ia didik.(*)

Tag

Editor : Al Sobry