Keren! 3 Game Asal Indonesia Jadi Finalis di Taipei Game Show 2020

Sabtu, 11 Januari 2020 | 17:00
Taipei Game Show

Taipei Game Show 2020

HAI-online.com -Tiga game buatan Indonesia berhasil masuk sebagai finalis di ajangTaipei Game Show Indie Awards 2020 dan bersaing dengan game-game besutan negara-negara lain di seluruh dunia.

Tiga judul game tersebut adalahRising Hell, Coffee Talk, dan When The Past Was Around.

Game When The Past Was Around masuk sebagai nominasi dalam dua kategori yakni Best Audio dan Best Visual Art.

Game buatan Mojiken Studio ini mengadaptasi gaya animasi dua dimensi yang sederhana,tapi dirancang dengan indah dan diiringi audio yang memanjakan telinga pemainnya.

Baca Juga: Mantap, Ariel Noah Bikin Tim eSport Bernama The Pillars. Mau Join?

When The Past Was Around sendiri merupakan game dengan genre point-and-click puzzle, yang menceritakan petualangan pencarian jati diri dan kisah cinta seorang gadis.

Game kedua, Coffee Talk, masuk dalam nominasi Best Narration karena memiliki jalan cerita yang bermacam-macam. Jadi, setiap pemainbisa menemukan ending yang berbeda-beda.

Secara keseluruhan, Coffee Talk mengadopsi visualisasi anime tahun 90-an dengan suasana yang santai dan diiringi oleh musik jazz dan lo-fi.

Terakhir adalah Rising Hell. Game besutan Tahoe Gamesini mengadaptasi genre arcade dengan grafik 8-bit. Dengan grafik tersebut, pemain akan merasa bernostalgia memainkan game lawas.

Baca Juga: Alienware Ciptakan PC Gaming Portable yang Mirip Nintendo Switch

Rising Hell masuk dalam nominasi game dengan audio terbaik alias Best Audio.Artinya dalam kategori ini ada dua judul game asal Indonesia yang menjadi finalis yakni Rising Hell dan When The Past Was Around.

Taipei Game Show 2020 sendiri akan berlangsung dari 6 Februari 2020 hingga 9 Februaru 2020 mendatang. Berikut daftar lengkap finalis Indie Game Awards 2020:

Best Narration

  • Coffee Talk (Indonesia)
  • The Coma 2: Vicious Sisters (Korea Selatan)
  • DeLight (Malaysia)
  • Subscribe to my adventure (Taiwan)
  • Single Diary: Fresh Graduate (Taiwan)
Best Visual Art

  • Eastward (China)
  • When the Past Was Around (Indonesia)
  • GigaBash (Malaysia)
  • Vigil: The Longest Night (Taiwan)
  • The Eternal Castle (AS)
Baca Juga: Main Game Bukan Buat Kita Aja, Buktinya Emak-emak Ini Hasilkan Rp 61 Juta Hanya dari Bermain PUBG Online

Best Audio

  • Industries of Titan (Kanada)
  • When the Past Was Around (Indonesia)
  • Rising Hell (Indonesia)
  • The MISSING: J.J. Macfield (Jepang)
  • The Coma 2: Vicious Sisters (Korea)
Best Design

  • Minimal Move (Prancis)
  • Rose and Camellia (Jepang)
  • Rising Dusk (Jepang)
  • GigaBash (Malaysia)
  • Georifters (Taiwan)
  • Embr (AS)
Best Innovation

  • Fight Crab (Jepang)
  • Diorama Knight (Jepang)
  • ShutterNyang (Korea)
  • Unrailed! (Swiss)
  • Runster (Thailand)
Baca Juga: Di CES 2020 Sony Umumkan Logo dan Fitur Utama PlayStation 5

Best VR Game

  • Yuoni: Rises (Jepang)
  • Combine War Toys (Taiwan)
  • TAG WAR (Taiwan)
  • FunZoo (Taiwan)
Best Mobile Game

  • Rose and Camellia (Jepang)
  • King's League II (Malaysia)
  • Subscribe to my adventure (Taiwan)
  • Life Gallery (Taiwan)
  • Timelie (Thailand)
Artikel ini telah tayang diKompas.comdengan judul "Tiga Game Asal Indonesia Masuk Nominasi di Taipei Game Show 2020."

Editor : Alvin Bahar

Sumber : Kompas.com

Baca Lainnya