Siswa MAN 2 Malang Ciptakan Aplikasi Pendeteksi Skizofrenia, Cuma Pakai Sidik Jari

Sabtu, 26 Oktober 2019 | 11:15
Kompas.com/Ellyvon Pranita

Pelajar MAN 2 Malang ciptakan aplikasi untuk deteksi dini skizofrenia

HAI-online.com -Siswa-siswi dari MAN 2 Kota Malang menciptakan sebuah aplikasi yang dapat melakukan identifikasi secara langsung terhadap kemungkinan skizofrenia.

Skizofrenia merupakan salah satu gangguan jiwa yang dialami banyak orang, namun kerap diabaikan, padahal jumlah penderitanya meningkat setiap tahun.

Faktor utama yang menjadi penyebabnya meningkatnya jumlah penderitaadalah ketidaktahuan ataupun ketidaksadaran seseorang yang menderita skizofrenia.

Atas dasar itu,Rizka Fajriana Putri Ramadhani, Rahmah Nur Diana, dan Fathor Rahman membuat aplikasi ini yang menggunakan kotak perhitungan dengan tujuan melakukan deteksi dini terhadap skizofrenia.

Baca Juga: Keren! Siswa SMK di Yogyakarta Ciptakan Alat Pendeteksi Longsor

Diagnosis yang dipikirkan oleh remaja mereka yaitu, skizofrenia disebabkan oleh adanya gangguan pada otak saat seseorang sedang dalam kandungan.

Menurut Rizka, deteksi dini sangat jarang dilakukan selama ini karenadeteksi terhadap penderita skizofrenia dilakukan dengan cara interview atau wawancara oleh petugas kesehatan yang berwajib.

Namun,sistem yang deteksi yang seperti itu akan memakan waktu, juga butuh dana yang lebih.

"Nah jadi di sini kita membuat alternatif yang menggunakan fingerprint, supaya bisa mendeteksi apakah seseorang menderita punya darah skizofrenia atau tidak,"ujar Rizka dalam acara Indonesia Science Expo 2019 dikutip dari Kompas.com.

Baca Juga: Dengan Pelukan, Petugas Keamanan Gagalkan Aksi Siswa yang Bunuh Diri Memakai Shotgun

Aplikasi bernama MAOS APP itu dipublikasikan dalamajang International Exhibition Young Inventor 2019 yang digelar di ICE BSD. Ada pula beberapa publikasi dari 10 negara lainnya.

Dalam merancang aplikasi ini, Rizka dan tim mengambil sampel dari 1.000 orang secara acak. Mereka bekerja sama dengan rumah sakit daerah Malang untuk melakukan identifikasi terhadap sidik jari dan kaitannya dengan penyakit skizofrenia.

"Sebenarnya sudah dibuktikan bahwa ini memang benar-benar berbeda. Meski sebelumnya di luar (negeri) ada penelitian tentang ini tapi masih belum spesifik dan juga masih inkonsisten," kata dia.

Dari hasil sampel tersebut didapatkan bahwa sidik jari antara orang skizofrenia danyang menderita benar-benar berbeda. Terbukti perbedaan itu sangat signifikan, mencapai 95-99 persen.

Baca Juga: Biar Nggak Nyontek, Sekolah Ini Minta Siswa Pakai Kardus di Kepala Saat Kerjakan Ujian Kimia

Dijelaskan Rizka, perbedaan yang terjadi yaitu pada orang yang menderita skizofrenia maka hasil sidik jarinyanggak utuh atau lurus. Melainkan ada tebalan yang memisah ruas-ruas pola sidik jari tersebut.

Mereka berharap, MAOS APP dapat dikembangkan untuk kepentingan masyarakat dalam mendeteksi skizofrenia.

Artikel ini telah tayang diKompas.comdengan judul "Siswa SMU di Malang Ciptakan Aplikasi Pendeteksi Skizofrenia, Hanya Pakai Sidik Jari."

Editor : Al Sobry

Sumber : Kompas.com

Baca Lainnya