Menurut Psikolog, Ini Bahaya Jika Joker Ditonton Anak di Bawah Umur

Minggu, 06 Oktober 2019 | 07:57
Warner Bros. Pictures

Joker

HAI-Online.com -Beberapa hari terakhir, film garapan Todd Phillips, Joker tengah ramai menjadi bahan perbincangan penikmat film seluruh dunia, termasuk Indonesia, karena mampu mengaduk-aduk emosi mereka dari segala segi aspek yang ditampilkan.

Menampilkan banyak kata kasar dan kekerasan, sayangnya di Indonesia banyak anak di bawah umur yang ikut menyaksikan Joker tanpa adanya pendampingan dari orang tua, padahal film satu ini masuk dalam golongan rating R.

Melihat fenomena yang terjadi, Psikolog Anak dari Lembaga Psikologi Annava Solo, Maya Savitri menegaskan bahwa film Joker nggak layak untuk anak-anak karena di dalamnya mengandung banyak unsur kekerasan.

“Tidak layak, banyak adegan kekerasannya,” ujar Maya seperti yang dikutip HAI dari Kompas.com.

Baca Juga: Ranger Merah dan Bintang Serial TV Marvel Bakal Meriahkan Indonesia Comic Con 2019

Lebih lanjut, Maya menjelaskan bahwa ada sejumlah alasan mengapa film Joker nggak layak untuk ditonton oleh anak di bawah umur, apalagi pada usia tersebut mereka masih memiliki kecenderungan untuk meniru.

“Di Joker itu adegan kekerasan, ketakutan, dan sebagainya, yang memang tidak layak untuk ditonton anak-anak. Anak-anak akan meniru, merasa ketakutan, cemas, deg-degan, karena adrenalinenya terpicu,” terangnya menambahkan.

FOX NEWS via KOMPAS.COM

Peringatan Alamo Drafthouse San Antonio tentang Joker tak layak untuk anak-anak.

Pendapat serupa pun disampaikan seorang dokter yang juga merupakan penyuka film, dr. Gia yang mengingatkan bahwa filmJoker bukanlah untuk anak di bawah umur, meskipun mereka menontonnya bersama orang tua.

Baca Juga: Munculin Arno Stark, Marvel Comics Kini Rilis Teaser Iron Man 2020

“Saya pencinta film superhero, dan Joker adalah penjahat favorit saya. Jadi saya mengerti bahwa Joker itu bukan badut yang lucu tapi sosiopath, tukang bunuh orang. Jadi jelas bukan untuk anak-anak,” ucap Gia.

Gia khawatir, anak-anak akan meniru tindakan yang dilakukan oleh Arthur Fleck di dalam film, di mana mereka dapat salah mencerna bahwa kekerasan bisa menjadi jawaban atas setiap masalah yang dialami.

"Prosesnya kelam, penuh kepedihan, penuh gurauan ironi, dan penuh kekerasan yang sangat apa adanya. Anak-anak baru gede, usia SMP akan paling terkena dampak.Apabilamereka menonton bersama orangtuanya pun, apakah orang tua siap dengan banyak pertanyaan sesudahnya. Seperti apakah membalas bullying itu boleh dan benar untuk dilakukan?” tambahnya.

Maka dari itu sob, buat kalian yang masih di bawah umur mending tunda dulu keinginan untuk menontonJokerkarena film satu ini mungkin saja bisa berdampak buruk. Oke? (*)

Tag

Editor : Al Sobry

Sumber Kompas.com