HAI-online.com -Celestine Wenardy, seorangcewek 16 tahunasal Jakarta, berhasil raih penghargaanVirgin Pioneer Galactic Award atas proyeknya dalam ajangGoogle Science Fair 2019.
Ajang tersebut merupakansebuah kompetisi tahunan yang menarik para remaja dari seluruh dunia.
ProyekyangCelestinebuat ini terinspirasi dari faktabahwadiabetesadalah "pembunuh diam-diam" di Indonesia. Laluia bertanya-tanya, bagaimana cara mudah bagi orang-orang untuk menguji kadar glukosadarahmereka.
Ia pun menemukan cara denganmenggunakan panas pada kulit untuk menguji kadar glukosa, sehingga untuk mendeteksi kadar gula darah tak perlu menggunakan sampel darah.
Baca Juga: Maudy Ayunda Punya Cara Buat Belajar Efektif, yaitu Selalu Cari Kesalahan
"Anda hanya perlu geser jari Anda sedikit supaya cahaya bisa masuk lewat jari Anda, lalu tunggu 10 detik hingga kulit Anda memanas," jelasnya dalam sebuah video pendekVOA Indonesia.
Begitulah cara kerja alat pengukur panas temuan Celestineyang digunakan untukmendeteksi kadar gula darah.
Dua puluh tim siswa berada di kampus Google minggu ini untuk pameran sains tahunan raksasa teknologi tersebut.
Mereka datang dari 14 negara, membawa pendekatan baru untuk menyelesaikan masalah di bidang kesehatan, lingkungan dan keberlanjutan.
Celestine berencana untuk terus melanjutkan penelitiannya tersebut.
"Aku harus memastikan itu benar-benar akurat, karena kesehatan orang-orang ada di tanganmu," katanya.
Glukometer buatan Celestine ini cukup akurat dan hanya memerlukan biaya Rp 900 ribu, lebih murah dibanding biaya umum dipasaran yang capai Rp 14,2 juta.
Perlu diketahui bahwa 10 juta orang Indonesia menderita diabetes, bahkan sekitar 70% kasus diabetes juga tak terdeteksi.
Hadiah kemenangannya sebesar Rp 213 juta pun akan digunakan Celestine sebagai dana pendidikannya.
Lebih jauh, Celestine jugaberharapbahwa anak-anak Indonesia di bidang apapun supayanggak takut gagal karena gagal adalah sebuah pembelajaran.
Wah, salut buat Celestine! (*)