HAI-online.com -Acara wisudaan di kampus biasanya berlangsung secara formal dan cenderung kaku.
Namun,Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) baru-baru ini punya cara yang menarik supaya acara wisudaan nggak terlalu membosankan.
Sejumlah Guru Besar, Wakil Rektor, hingga Rektor UNY turun dari kursinya dan ikut bernyanyi hip hop bersama Marzuki “Kill The DJ” Mohamad pada Sabtu (29/6/2019)kemarin saat acara wisuda.
Penampilan ini membuat upacara wisuda yang digelar di GOR UNY, Jalan Colombo, Yogyakarta, berlangsung dalam suasana yang berbeda, jauh lebih cair dan hangat.
Baca Juga: Kegep Apa Dicepuin? Ngeluh Soal Kuliah di Twitter, Mahasiswa Ini Ketahuan Sama Dosen
Momen keseruan ini juga sempat dibagikan olehrapper asal Jogja itu melalui akun Twitter miliknya @killthedj dalam sebuah video yang kemudian mendapat banyak respon positif.
Berkah Dalem ???????? pic.twitter.com/s7EHGU2ZqIRektor UNY Prof. Dr. Sutrisna Wibawa, M.Pd, mengatakan bahwa ide menghadirkan penyanyi hip hop pada acara wisuda merupakan idenya.— Marzuki Mohamad (@killthedj) June 30, 2019
Ide itu ia munculkan untukmendinginkan suasana setelah situasi politik pasca-pemilu yang baru berakhir.
“Murni ide saya, masih dalam rangka menjunjung persatuan pasca pemilu, khususnya Pilpres. Saya ikut nyanyi karena untuk mencairkan suasana,” kata Sutrisna dikutip dari Kompas.com.
Baca Juga: Unpad Buka 8 Prodi Sarjana Terapan Baru, Catat Nih Jadwal Pendaftarannya
Sutrisna ikut menyanyikandua lagu berjudul “Sedulur” dan “Jogja Istimewa” milik Marzuki. Dua lagu tersebut menurutnya memiliki makna tersendiri bagi para wisudawan yang merupakan generasi muda.
Ia juga mengajak para guru besar yang turut mewisuda 1.500-an wisudawan dari berbagai jenjang pendidikan itu untuk ikut bernyanyi meski dengan berbekal teks berisi lirik dari lagu yang dibawakan.
Menurutnya, cara ini bisa membawa suasana yang berbeda dannggak monoton dalam acara seremoni wisuda yang biasanya berjalan sangat formal.
Baca Juga: Saykoji, Andovi Da Lopez dan Mahasiswa Yogyakarta Jadi 'Siap Darling' di Candi Prambanan“Ya di samping suasana mencairkan pasca-pemilu dan pilpres, wisuda selama ini terlalu kaku dan jenuh, karena itu perlu terbiasa untuk mencairkan suasana,” ujar Sutrisna.
Sutrisna mengaku, banyak respons positif yang diterimanya secara pribadi dan untuk nama baik kampus.
(*)