Survei Bulan Ini: Berat Badan Warga Indonesia Naik 6 Kilogram Lho!

Senin, 01 Juli 2019 | 10:55

Survei Bulan Ini: Berat Badan Warga Indonesia Naik 6 Kilogram, Udah Balikin Belom?

HAI-Online.com – Menurut survei Holiday Eating Survey di Asia Pasifik mengungkapkan bahwa berat badan warga masyarakat di 11 negara Asia Pasifik (termasuk Indonesia) telah bertambah rata-rata 6 kilogram pada akhir bulan Ramadhan dan Hari Raya Idul Fitri.

Kalo dibandingkan dengan musim perayaan lainnya termasuk Deepavali, Natal dan Tahun Baru, data ini merupakan jumlah kenaikan berat badan tertinggi yang dialami oleh konsumen yang ikut disurvei oleh perusahaan nutrisi global, Herbalife Nutrition pada April 2019 lalu.

Dengan melibatkan lebih dari 5.500 responden di 11 negara Asia Pasifik yaitu Australia, Hong Kong, Indonesia, Jepang, Korea, Malaysia, Filipina, Singapura, Taiwan, Thailand, dan Vietnam, survei mengungkapkan bahwa dari 500 konsumen Indonesia yang disurvei, delapan dari 10 (83%) cenderung mengkonsumsi lebih banyak makanan selama Ramadhan dan Hari Raya dibanding hari biasanya.

Baca Juga: Tiba-tiba Lebaran, Saatnya Nurunin Berat Badan Lewat Trik Makanan!

Nggak heran kalo setelah puasa dan lebaran lewat, yaitu bulan ini orang-orang masih dalam masa “sejahtera”. Yap, setelah mengalami perubahan pola makan di sahur dan berbuka, juga makan banyak di acara silaturahmi lebaran.

“Konsumen di Asia Pasifik termasuk di Indonesia memperoleh tambahan berat badan rata-rata 6 kilogram setelah Hari Raya," ungkap Senior Director & General Manager Herbalife Nutrition Indonesia Andam Dewi dalam rilis yang HAI terima pada Senin (1/7/2019).

Dalam penjelasannya, menurut survei sebagian besar orang Indonesia yaitu, 83 persen responden cenderung merayakan momen ini dengan mengkonsumsi lebih banyak makanan saat Ramadhan dan Hari Raya dibanding hari-hari biasa. Selain itu, 66 persen responden Indonesia mengakui mereka mengkonsumsi makanan yang kurang sehat.

Beberapa alasan utamanya antara lain, mereka menikmati makanan enak selama liburan (62%), juga lebih fokus menghabiskan waktu berkualitas bersama keluarga (56%). Faktor lainnya yang bikin ornag Indonesia enggan menolak makanan banyak karena teman dan keluarga menjadi penting untuk ikut melakukan perayaan ini (53%).

“Untuk itu, sangat penting bagi kita untuk mempertahankan kebiasaan gaya hidup sehat, termasuk membuat keputusan makanan yang lebih baik dan dipadu dengan aktivitas fisik, untuk memudahkan manajemen berat badan dan memperoleh kesejahteraan lagi,” ujarnya ingin warga Indonesia kembali fokus menurunkan berat badannya lagi.

Ada kabar baiknya, bahwa menurut data, rata-rata orang Indonesia bakal menghabiskan waktu 11 hari untuk menurunkan berat badan mereka, dan 55% dari responden itu mengaku berhasil melakukannya.

Baca Juga: Nggak Ada Maaf untuk Lemak, Ini Olahraga yang Cocok untuk Lebaran!

Akan tetapi, meski sebagian besar berhasil menurunkan berat badannya, hampir empat dari 10 konsumen Indonesia tidak berhasil menurunkan berat badan seuai yang mereka harapkan.

Hal ini menunjukkan bahwa mempertahankan kebiasaan gaya hidup sehat sepanjang Ramadhan dan Idul Fitri bisa menjadi cara yang lebih baik untuk menjaga berta badan dan sekaligus menjaga kesehatan secara menyeluruh secara jangka panjang.

Menurut Andam, menerapkan gaya hidup sehat dan aktif membutuhkan komitmen jangka panjang dan konsisten. Tapi kalo memang udah menunggu sepanjang tahun untuk mencicipi berbagai masakan rumah yang cuma bisa djumpai pada saat Ramadhan dan Idul Fitri, maka jangan cicipi dan konsumsi makanan yang kita suka.

“Namun, setelah itu segera kembali kepada resolusi hidup sehat kamu. Untuk hasil terbaik, patuhi rencana gaya hidup sehat kamu, dan gabungkan dengan olahraga yang konsisten untuk membantu mencapai resolusi sehat kamu,” tutup Andam.

Setuju dong! (*)

Tag

Editor : Al Sobry