HAI-ONLINE.COM - Kalo ngomong soal genre musik, mungkin pikiran kita bakal langsung terpusat ke genre musik yang udah umum kita dengar seperti hip-hop, rock, pop atau lainnya.
Tapi berdasarkan informasi yang HAI dapat dari Listverse, ada beberapa genre musik yang ternyata bisa dibilangbeda dan nggak konvensional.
Baca Juga: 10 Genre Musik Unik di Spotify yang Mungkin Kalian Belum Tahu
Nggak jarang juga, lagu-lagu dari genre yang nggak konvensional itu bisa jadi kontroversial banget sampai-sampai mendapat larangan.
Di sini HAI merangkum 5 di antara beberapa genre musik yang beda dan nggak konvensional.
1. Hokum Blues
Sebenernya ini adalah musik blues tapi dengan nuansa seksual. Di tahun 1920-an dan 1930-an, genre ini populer banget di Amerika Serikat.
Musisi dan band dari genre ini sering membawakan lagu yang berisikan tentang seks, pelacuran dan homoseksualitas dengan menggunakan metafora dan permainan kata.
Dari sana memungkinkan banget untuk mereka secara terbuka menyanyikan lagu-lagu kotor yang cuma dimengerti orang-orang yang punya ketertarikan pada genre itu.
Salah satu lagu yang paling kontroversial dari genre ini adalah "My Sweet Petunia" oleh Lucille Bogan (alias Bessie Jackson).
Baca Juga: Orangtua Ini Serius Namai Anaknya 'Google', Ternyata Ini Alasannya
2. Unblack Metal
Genre yang bisa dibilang Black Metal Kristen ini merupakan kebalikan dari black metal. Frost Like Ashes merupakan salah satu dari band yang bermain dengan unblack metal.
Kalo black metal dikenal dengan liriknya yang kontroversial, berhubungan dengan setan, dan cabul, tapi unblack metal malah terkenal dengan liriknya yang religius.
Genre ini digunakan untuk menyampaikan pesan pro-Kristen dengan menggunakan ketukan dan gaya musik yang identik dengan black metal.
Baca Juga: 5 Band yang Harus Lo Dengerin Kalo Mau Tau Depressive Suicidal Black Metal
Band dengan genre ini menyebut unblack metal karena karakteristik anti agama yang dimiliki black metal.
Unblak metal sendiri nyatanya adalah sebuah genre kecil yang cuma punya beberapa band yang aktif dengan genre ini.
3. Elevator Music
Nama ini pertama kali digunakan pada tahun 1960-an dan 1970-an, dan merupakan genre yang dulunya dimainkan di dalam lift.
Genre ini sebelumnya pernah dinamai dengan piped music, canned music dan Muzak.
Elevator music ini digunakan untuk membuat para pendengar melupakan konsep waktu ketika mereka berada di dalam lift.
Kemunculannya pun dimulai saat setelah orang-orang mulai mengeluh bahwa liftnya terlalu lambat.
Baca Juga: Pakai Headset, Kepala Terpenggal di Lift Mirip Adegan Final Destination!
Dengan keluhan yang diterima oleh perusahaan-perusahaan elevator, mereka dengan cepat menyadari bahwa mempercepat kerja lift ngak bakal bikin orang-orang puas.
Dari sana mereka berpikir untuk menambahkan musik untuk mengisi pikiran orang-orang yang berada dalam lift sehingga bisa melupakan konsep waktu.
Namun ketika orang-orang udah mulai bosan dengan elevator music, perusahaan mengganti musik dengan cermin. Mengingat bagaimana orang-orang lebih peduli dengan penampilan mereka daripada waktu yang mereka habiskan di lift.
4. Vegetables
Gaya musik yang dibentuk oleh The Vegetable Orchestra ini sebenarnya belum memiliki nama yang disetujui oleh para musisinya. Jadi beberapa orang hanya menyebutkan genre ini "Vegetables".
The Vegetable Orchestra menciptakan genre ini pada tahun 1998 setelah melakukan brainstorming tentang peralatan sulit mana yang bisa mereka pakai untuk menciptakan sebuah musik.
Pikiran untuk menggunakan sayur muncul saat mereka memasak sup malam itu.
Gaya musik yang mereka punya dipengaruhi oleh musik eksperimental, elektronik dan pop.
Biasanya sebelum melakukan penampilan, The Vegetable Orchestra dengan susah payah mengukir instrumen dari sekitar 32 kilogram sayuran.
Setelah penampilan mereka selesai, mereka bakal memasak sayuran tersebut untuk dijadikan sup dan dibagikan kepada semua penonton.
Nggak jarang juga mereka hanya memberikan sayuran mentah kepada penonton yang hadir.
Baca Juga: Punya Akhlak Radikal, Ini Dia 5 Band Metal yang Terkenal Jahatnya!
5. Nintendocore
Didirikan oleh Horse The Band, kita bakal dengar bagaimana jadinya kalo musik dalam video game Nintendo digabung dengan punk hard-core pada genre ini.
Musik yang ada dalam game Nintendo biasanya nggak berbahaya, dengan melodi main-main. Sementara punk hard-core punya bentuk yang agresif dengan banyak teriakan.
Musik Nintendocore hampir selalu berisi tentang game Nontendo.
Band-band dengan genre ini bakal sering mendukung kesuksesan game-game Nintendo, yang bahkan menginspirasi sampai ke judul lagu mereka, contohnya "Contra" dan Double Dragon". (*)
Penulis: Nada Aprillia