HAI-Online.com– Ubud di Kabupaten Gianyar, Bali awalnya tuh cuma dikenal sebagai desa tempat komunitas para pelukis top Bali. Sejumlah lukisan yang menggambarkan pemandangan alam Bali dengan penduduk aslinya banyak mengambil setting di desa ini.
Hasil lukisan itu pun ternyata menarik banyak turis buat melihat langsung suasana sebenarnya. Karena turis yang berkunjung memilih pula buat menetap selama beberapa lama, jadilah Ubud salah satu tempat tujuan utama liburan di Bali.
Sebenernya sih, suasana di Ubud sangat cocok buat pengagum keindahan alam. Soalnya suasananya tuh jauh banget dari keramaian. Sebaliknya suasana pedalaman yang sepi dan tenang udah jadi keseharian di sini.
Kalo kita termasuk yang suka hura-hura tempat ini jelas nggak cocok. Tapi, bukan berarti lo nggak perlu datang ke sana. Itung-itung, biar tahu kayak gimana sih sebenernya suasana yang asli dari Bali. Cuma sekadar mampir pun nggak apa-apa juga. Soalnya nggak butuh waktu banyak buat mencari tahu ada apa aja di Ubud.
Baca Juga:Daftar Hotel di Tengah Sawah, Ubud Bali yang Punya Sensasi Tenang Seperti di Film Eat, Pray, Love!
Kalo ada waktu lebih, bisa juga kok nyoba ngambil paket kegiatan yang digelar di Ubud. Ada paket trekking di pedalaman, ada paket arung jeram yang seru di sungainya, dan masih banyak lagi.
Nah yang terbaru, Ubud Bali, segera ditetapkan sebagai destinasi gastronomi berstandar global oleh organisasi pariwisata dunia atau UN World Tourism Organization (UNWTO).
Kesempatan emas ini bikin Ubud yang banyaj ditinggali para turis malah makin betah, karena mereka bisa ngejar juga wisata kuliner yang berkelas dunia. Wih!
Nah, menyambut baik “Kick Off” penetapan Ubud menjadi destinasi gastronomi prototype standar UNWTO ini, Ketua Tim Percepatan Pengembangan Wisata Kuliner dan Belanja Kementerian Pariwisata (Kemenpar) Vita Datau pada Selasa (11/6/2019) mengumumkan proses penerapan tersebut.
Baca Juga:Tony Stark Adalah Kita
Katanya, program ini telah memasuki tahapan penting yaitu kunjungan tim yang ditunjuk oleh UNWTO untuk melakukan pendalaman dan penilaian atas destinasi yang diusulkan oleh Kementerian Pariwisata sejak 2017.
Sebagai tahap pengembangan produk wisata gastronomi di Ubud, pada tahap ini bakal banyak melibatkan peran pemerintah Kabupaten Gianyar, dan pelaku industri pariwisata.
“Melalui wawancara, kunjungan, verifikasi tim UNWTO akan bekerja selama lebih kurang 1 minggu di destinasi yang telah sangat siap menjadi destinasi gastronomi kelas dunia ini,” katanya seperti rilis yang HAI terima kemarin.
Vita mengatakan pihaknya melihat potensi yang besar di Indonesia dengan aset gastronomi yang sangat luar biasa terutama keberagaman budaya dan bahan pangan lokal yang bisa menjadi daya tarik bagi wisatawan mancanegara.
Baca Juga:Sad Ending, Salah Satu Kebocoran dari Mulut Sophie Turner, Pemeran Game of Thrones 8!
Nggak heran, program ini jadi salah satu dari strategi Pengembangan Wisata Kuliner Kemenpar yakni menaikkan popularitas destinasi kuliner yang lebih dikenal dunia sebagai destinasi gastronomi ke standar internasional.
Lebih rinci Vita Datau mengatakan ada tiga tahapan penting dalam proses mengangkat Ubud menjadi destinasi gastronomi dunia.
Pertama, adalah melakukan inventarisasi aset dan atraksi gastronomi termasuk memetakan kesiapan industri dan pelaku usaha yang kemudian dibukukan dalam sebuah laporan dan diajukan ke UNWTO.
Kedua, penilaian oleh UNWTO dan dilakukan kick off proses verifikasi dan analisis melalui metode yang cukup detail termasuk wawancara kepada semua stakeholders gastronomi, Food and Beverages, produsen, hotel, restoran, chefs, inisiator food festival, pemerintah daerah, penyedia transportasi, akademisi, dan wisatawan lokal juga asing.
Proses di lapangan akan berlangsung 8 hari di Ubud, Gianyar, dan sekitarnya, sedangkan questionares akan dilakukan online dan offline selama tiga minggu. Pada tahap ini juga dilakukan perencanaan dan strategi rekomendasi.
Ketiga, rekomendasi yang perlu diterapkan dan dilakukan oleh stakeholders untuk kemudian dilakukan penilaian kedua yang dijadwalkan awal Agustus 2019.
Jika semua proses dilakukan dengan benar, maka Ubud dapat dinyatakan sebagai destinasi gastronomi prototype UNWTO, yang telah sesuai dengan gastronomy destination development guideline UNWTO.
Bocoran dari Roberta Garibaldi, selaku Lead Expert yang ditunjuk UNWTO soal wisata gastronomi di Ubud, Bali ini menjelaskan sebuah destinasi gastronomi yang holistik itu punya nilai warisan budaya, kualitas lokal produk atau bahan makanan dimana industrinya berkembang, amenitas gastronomi cukup mumpuni dan sustain (restaurants, warung, café, bar) yang mengangkat kearifan lokal.
Selain itu perdagangan menyangkut gastronomi berkembang adanya pasar tradisional, pemasok wine, kopi, teh, produk organik, memiliki tempat belajar gastronomi formal dan informal (cooking class, sekolah kuliner) yang fokus pada kearifan lokal kuliner serta budaya makan setempat.
Diperlukan juga fasilitas pendidikan lainnya seperti museum, tempat membuat makanan dan minuman lokal yang menjadi pusat edukasi publik termasuk lembaga riset gastronomi, festival dan expo yang fokus pada makanan dan minuman, serta bahan lokal.
Baca Juga:4 Makanan Menjijikkan yang Mungkin Hanya Disantap Pecinta Kuliner Sejati, Mau Coba?
Menteri Pariwisata Arief Yahya sangat antusias dan optimistis dengan program ini karena untuk menjadi yang terbaik perlu proses panjang dan komitmen semua pihak terkait.
“Menjadi yang terbaik akan menaikan 3C seperti saat kita meraih penghargaan dunia yaitu Credibility, Confidence, and Calibrate. Begitupun program destinasi gastronomi berstandard UNWTO ini akan menjadi pencapaian pariwisata Indonesia untuk menjadi yang terbaik di global”, ucapnya.
Wih, semoga lancar ya proses penetapan Destinasi Gastronomi di Ubudnya! (*)