— Rahma DS (@rahmasyu) 2 November 2018 Ia mengatakan kalau ia sudah berkomunikasi dengan pihak ketua ekskul untuk menyelesaikan masalahnya. Bahkan, ketua ekskulnya pun sudah minta maaf sebesar-besarnya.
Rahma juga menjelaskan kalau dirinya tidak setuju kalau orang yang udah nyuruh beli ini-itu sama adiknya di-bully. Ia berharap orang-orang berhenti mem-bully karena masalah sudah selesai dan semuanya telah bermaaf-maafan.
Insha Allah terakhir karna masih ramai dan masih banyak yang penasaran. Setelah kemarin aku masih greget sama adik2 gemes ini, akhirnya aku ngomong lagi di group mereka pake line adikku. Dan Alhamdulillah benar2 clear. Jadikan semuanya pelajaran, dan #stopbullying pic.twitter.com/i7P86SVSpqKlarifikasi dari Alumni— Rahma DS (@rahmasyu) 4 November 2018
Seorang netizen di Twitter dengan akun @annishaapr memberikan klarifikasi terkait insiden ini. Ia mengaku kalau dirinya adalah senior sekaligus alumni dari SMA tersebut.
Dia menjelaskan kalau makanan-makanan yang dibeli sebanyak itu tidak untuk dimakan oleh senior saja, melainkan dibagi-bagi kepada junior juga.
jd emg tiap tahun regen di ekskul kami ini suruh bawa makanan, TAPI UNTUK DIMAKAN BERSAMA BUKAN HANYA UNTUK SENIORNYA. dan kalo diitung itung list yg sampe 40 itu kan sampe 2 jutaan lah ya, 2jt dibagi 40 org itu 50rb. masih make sense lah klo emg ujung2nya buat diri sendiriIa berharap, orang-orang jangan lagi mengungkit masalah ini, apalagi mem-bully oknum yang sudah melakukan hal tersebut. Pasalnya, ini hanya masalah miskomunikasi antara junior dan senior.— . (@annishaapr) 2 November 2018
Menurut HAI, sih, kita harus stop budaya bully dan harus bisa memaafkan orang lain yang telah melakukan kesalahan.
Setuju, nggak?