Follow Us

Jangan Salah, Kampusmu Juga Butuh Tenaga Magang. Ini Asiknya Magang Di Kandang Sendiri.

Rizki Ramadan - Selasa, 09 Januari 2018 | 02:45
Magang itu Penting
Rizki Ramadan

Magang itu Penting

HAI-online.com - Magang atau kerja di kampus nggak menandakan lo susah nyari tempat magang di perusahaan. Di balik itu, ternyata ada banyak keuntungan yang bisa banget lo dapatkanHAI-online.com – Di kuliah nanti, biasanya di semester-semester akhir, bakal mulai untuk memilih tempat magang atau praktek kerja. Maklum, nggak cuma sebagai salah satu syarat yang harus dipenuhi untuk lulus, lewat magang juga, kita berkesempatan untuk mempraktekkan apa yang sudah kita dapat sejak awal kuliah.

Nggak cuma itu. Nyatanya, sebagian besar dari kita menganggap magang jadi waktunya untuk unjuk gigi. So, itu sebabnya, nggak sedikit dari kita juga berlomba-lomba untuk mencari perusahaan magang yang punya reputasi tinggi. Tujuannya? Ya, biar kelihatan keren di CV nanti.

Namun, nggak semua, kok, berpikiran kayak gitu. Aditya Wishnu, nih, contohnya. Di saat teman-teman lainnya sibuk nyari tempat magang bergengsi, cowok yang akrab disapa Adit ini justru melakukan hal sebaliknya. Yap, dia magang di kampus sendiri!

“Jadi, dulu gue emang sengaja pilih magang di kampus sendiri karena ngerasa lebih bebas aja, sih. Nah, kebetulan, waktu itu juga di lab emang lagi butuh tenaga tambahan. Jadilah gue dan tiga teman gue mengajukan diri untuk jadi anak magang di kampus sendiri. Hehehe…,” ujar cowok yang pernah magang di Lab Instrumentasi Kendali bagian Digital Control UGM.

BACA JUGA: 4 Spot Belajar Di Sekolah Selain Kelas Yang Malah Bikin Pelajaran Gampang Diresapi

Nggak Pake Ribet!

Usut punya usut, nih, Adit memilih jadi mahasiwa magang di kampus sendiri bukan cuma karena ada butuh lowongan. Katanya, nih, magang di kampus sendiri, tuh, nggak ribet. Wah, maksudnya?

“Jadi, gue, tuh, magang di sana langsung diterima. Yang pasti, gue dan teman-teman langsung diterima tanpa embel-embel seleksi yang ribet,” repet mahasiswa Teknik Elektro angkatan 2012 Universitas Gadjah Mada (UGM).

Yap, seperti yang kita tahu. Proses pencarian tempat magang nggak segampang kayak yang kita bayangin. Kita harus bikin CV, ngikutin wawancara, sampai ikut seleksinya. Nah, yang bikin bete adalah nggak sedikit dari perusahaan yang kita tuju ternyata punya peraturan yang ketat soal kriteria calon anak magang.

“Selain itu, magang di kampus sendiri gue juga jadi lebih fokus, dan langsung praktek lapangan. Soalnya, kan, nggak jarang kalau magang di luar, tuh, kita kebanyakan mengamati aja,” lanjut Adit.

Adit nggak sendirian. Herdiana Prabaningtyas juga merasakan yang dialami oleh Adit. Bahkan, nih, Herdiana punya dua jobdesk sekaligus!

“Gue jadi asisten dosen untuk mata kuliah tertentu sekaligus jadi asisten pribadinya dari Prof. Gunawan Sumodiningrat (Ketua Dashboard Ekonomi Kerakyatan (DEK) FEB UGM). Jadi, kalau untuk jadi asisten pribadi, tuh, gue mengatur agenda sampai keperluannya,” timpal Herdiana.

Semua Dipermudah

Ada beberapa alasan yang bikin kita jadi males untuk berurusan dengan kampus, salah satunya adalah soal birokrasinya yang super ribet. Namun ternyata, hal itu justru nggak dialami oleh teman-teman kita.

Adit mengaku dengan menjadi anak magang di lab kampusnya sendiri, dia jadi lebih gampang dalam hal membuat skripsi. Maksudnya gimana, nih, bro?

“Jangan mikir yang aneh-aneh dulu. Maksudnya, gue jadi lebih mudah untuk ambil bahan dan penggarapan skripsi gue. Soalnya, kan, gue kerja di kampus sendiri, nah, akses untuk dapat informasi tentu akan jadi lebih gampang,” lanjut Adit.

Herdiana menambahkan, nyambi sebagai asisten pribadi ternyata cukup menguntungkan. Dari segi kenalan misalnya. Herdiana mengatakan bahwa ada banyak hal yang bisa diambil lewat apa yang sudah dilakukannya.

Lebih lanjut, dia menambahkan bahwa sebagai asisten pribadi, dia banyak menghabiskan waktu di gedung Pertamina Tower FEB UGM di bagian sekretariat dashboard ekonomi kerakyatan. Nah, soal jam kerja, sih, mengikuti waktu kerja pada umumnya.

“Gue menjalani ini karena emang dapat banyak ilmu tentang pemerintahan. Dulu, beliau (Prof. Gunawan Sumodiningrat) mantan Kepala Bappenas, nah, berkat kerjaan ini juga gue bisa dapat link ke pemerintahan secara gratis. Dan itu cukup membanggakan,” lanjut salah satu warga Jurusan Ilmu Ekonomi FEB UGM angkatan 2012.

Itu belum seberapa. Kalau lo masih berpikir kerja atau berurusan dengan kampus itu menyebalkan, lo salah besar. Nggak percaya?

“Kalau masalah pendapatan, sih, lumayan ya. Cukup untuk bayar SPP dan 24 sks selama 1 semester gue. Hehehe…,” lanjut Herdiana.

“Nah, menurut beberapa alumni dan dosen, sih, pada bilang kalau magang di kampus kayak gue, sih, cukup membantu dan mempermudah dalam kesempatan untuk mencari pekerjaan setelah lulus dan sesuai dengan yang diinginkan,” timpal Adit santai.

Tuh, kan, nggak selamanya berurusan dengan kampus, tuh, menyebalkan. Selain pengalaman, nyatanya, kita juga bisa dapat fee yang lumayan di tempat kuliah. Gimana, tertarik buat mencoba?

Editor : Rizki Ramadan

Baca Lainnya

PROMOTED CONTENT

Latest