Raditya Dika tampaknya semakin matang dalam membuat karya-karya di dunia digital. Terutama sejak dia mendapatkan penghargaan Youtube Partner Rewards (2014) dan dinobatkan sebagai Digital Persona of The Year pada aja Indonesian Choice Award (2015).
Nggak heran penghargaan itu bisa diraihnya, sebab karya-karyanya udah bejibun dikonsumsi khalayak, terutama anak-anak muda dan followers twitternya yang mencapai lebih dari 12 juta. Mulai dari nulis di blog pribadinya, membukukan ide cerita di blog, kultweet di twitter, bikin film, video series, jadi aktor, sampai jadi sutradara, udah dilakukannya.
Karya dan kreativitas Radith ternyata sama dengan misi yang sedang dijalankan Loop Kepo. Dimana Loop Kepo ingin membangunkan kreatifitas anak-anak muda supaya bisa berkarya dan percaya diri dengan hasilnya. Melihat profesi digital creator lagi hype di kalangan anak muda, akhirnya Loop Kepo dan Raditya Dika ingin mendampingi dan berbagi sharing tentang ilmu ini.
“Sebenernya gue nggak pernah memprediksi bahwa digital creator itu bakal hype di anak muda. Karena emang nggak bisa diprediksi juga, cuma kaget iya. Nah melalui Loop Kepo 2015 ini, gue pengen coba bantu mereka, sebenernya mereka pengen ngapain dan bikin ide cerita apa,” kepo Radith yang udah dua kali jadi mentor di Loop.
Raditya Dika mengaku bahwa sejak dia terjun sebagai digital creator, dia nggak pernah menyangka bahwa konten ini semakin dinikmati anak muda. Tentunya perkembangan konten digital ini semakin berkembang berkat era digital di semua kalangan. Siapa sih sekarang anak muda yang nggak pernah nonton video di youtube. Baca: Raditya Dika: Manusia Super Kreatif
“Kalau gue melihatnya rame banget ya yang mainin digital video. Temen-temen instagram, youtube juga makin banyak. Jadi menurut gue ini it’s a good think.” Papar cowok yang sedang menggarap video series Diary Komedi ini.
Selama menjadi mentor di Loop Kepo 2015, ternyata Raditya Dika banyak banget menemukan tulisan-tulisan, ide cerita yang bagus dan seru-seru. Menurut Radit, peserta Loop Kepo kali ini lebih rame dari sebelumnya.
Belajar dari Kegelisahan
Cowok yang mulai ngeblog di tahun 2009 ini identik dengan kegelisahan tentang kejombloannya. Lihat aja buku, film, dan video series Malam Minggu Miko, pasti nggak jauh-jauh dari tema jomblo atau susahnya mendapatkan seorang pacar yang cantik. Nggak tahu kenapa, tema jomblo akhirnya menjadi tema yang paling ramai direspon followersnya Radith.
Selama menjadi mentor di Loop Kepo 2015 ini, Radith nggak menyarankan para peserta untuk mengambil tema yang lagi rame doang. Karena menurut Radit itu bukan ciri dari seorang creator.
“Kalau gue sering menyarankan peserta Loop Kepo, jangan bikin tema yang lagi rame. Tapi bikin sebuah tema karena lo emang peduli dengan tema itu. Karena lo menggelisahkan itu. Mau secemen apapun itu. Mau soal pacar, soal mantan, atau soal apapun,” bocor cowok yang mengidolakan Woody Allen ini.
Selain itu menurut, menjadi diri sendiri saat membuat karya, merupakan hal yang paling penting dirasakan Raditya Dika. Tentunya ini juga yang menjadikan sebuah karya menjadi ide yang original atau asli buatan sendiri. Balik lagi, menurut Radith, sebagai creator kita harus gelisah.