Follow Us

Awan Morning Glory, Fenomena Unik Langka yang Cuma Ada di Australia

Ricky Nugraha - Rabu, 02 Januari 2019 | 18:03
Awan 'morning glory' langka yang cuma ada di Australia
Science Alert

Awan 'morning glory' langka yang cuma ada di Australia

HAI-online.com - Australia memang dikenal dengan berbagai flora dan fauna khas yang cuma bisa ditemui di benua tersebut.

Namun nggak cuma itu, Australia juga jadi rumah bagi salah satu fenomena meteorologi paling langka di dunia, yang mungkin masih sedikit diketahui orang.

Fenomena meteorolgi yang dimaksud adalah pembentukan awan yang dikenal dengan nama "morning glory". Awan ini berbentuk seperti asap cerutu yang panjangnya bisa mencapai 1.000 kilometer.

Uniknya, awan morning glory hanya bisa dilihat di sebuah kota yang terletak di sekitar teluk Carpentaria, barat laut Queensland, pada bulan September sampai November.

Fenomena alam ini memang masih belum jelas bagaimana terciptanya. Meski begitu, jangan langsung kalian hubung-hubungkan dengan keberadaan alien juga.

Baca Juga : Meledak 99 Kali, Ini Status Anak Krakatau dalam Rangkaian Peristiwa Tsunami Selat Sunda!

"Apa yang menyebabkan awan ini panjang dan aneh belum ada yang bisa memastikan," tulis NASA di situs APOD pada 2009.

Sejauh ini yang baru diketahui adalah kondisi cuaca di sana. Bentuk awan menggulung yang khas tersebut mungkin disebabkan penurunan suhu, lonjakan tekanan, dan angin laut yang kencang.

Karena ketiga hal itu, udara di sekitar tepian awan depan bergerak dengan cepat sementara udara di bagian belakang menurun sehingga menggulung awan jadi berbentuk silinder yang rapi.

Dilaporkan Science Alert, 10 awan seperti ini bisa melintasi langit di satu waktu dan memanjang sekitar 2 kilometer di atas tanah.

Para ahli masih belum sepenuhnya memahami kondisi cuaca yang berdampak pada awan. Pembentukannya dikaitkan dengan kelembaban udara di daerah tersebut dan angin laut kuat yang melintasi Teluk Carpentaria setiap musim semi antara akhir September sampai awal November.

Meski terlihat unik, tapi awan tabung dan udara di sekitarnya ini dapat menyebabkan turbulensi berbahaya bagi pesawat yang melintas.

Source : Kompas.com, Science Alert

Editor : Rizki Ramadan

Baca Lainnya

Latest